Logo Bloomberg Technoz

Dia belum bisa memastikan berapa nilai komitmen investasi baru yang dibawa delegasi China kali ini. Menurutnya, Kadin hanya bertugas mencari mitra dagang melalui pertemuan antarpebisnis yang melibatkan sekitar 30 pimpinan perusahaan dari China.

Kereta Cepat

Ditemui pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan rencana proyek Kereta Cepat Bandung—Surabaya akan tetap dilanjutkan dan segera memasuki tahap studi bersama China. 

Hal itu diungkapkannya ketika ditanya mengenai rencana investasi China di bidang perkeretaapian, yang menjadi salah satu fokus pembahasan di sela kunjungan tiga hari Perdana Menteri Li Qiang ke Indonesia.

“Studi, studi [kereta cepat] Bandung—Surabaya. Studi dahulu, studi,” ujarnya.

Dia tidak mengonfirmasi apakah proyek tersebut akan nantinya akan dieksekusi dalam format kereta cepat atau semicepat lantaran pemerintah masih harus menunggu hasil kajian yang akan dilakukan.

Airlangga juga mengindikasikan konsorsium untuk proyek tersebut belum dibentuk secara resmi. “Belum diputuskan,” ujarnya.

Kedatangan Perdana Menteri China di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Sabtu (24/5/2025) sore./dok. Biro Pers Istana Kepresidenan

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani sebelumnya mengatakan kunjungan Perdana Menteri China Li Qiang akan dibarengi dengan sejumlah komitmen investasi baru di Tanah Air, termasuk untuk sektor perkeretaapian.

Li tiba di Jakarta melalui Bandara Internasional Halim Perdanakusuma Sabtu (24/5/2025) sore, sebelum menghadiri resepsi pertemuan antarpebisnis di Shangri-La pada malam harinya.

Pertemuan bisnis tersebut, kata Rosan, dihadiri oleh sederet pengusaha China, baik yang telah maupun belum atau akan berinvestasi di Indonesia.

Ajang tersebut sekaligus merupakan tindak lanjut dari komitmen investasi US$10 miliar dari China saat kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Beijing menemui Xi Jinping awal November 2024.

“[Komitmen] yang US$10 miliar itu sudah berjalan. [Kali] ini sifatnya baru ada kesepakatan dengan dunia usaha, atau private sector, dan ada juga dengan BUMN. Ini proyek baru, tentunya kami dari Kemeninvest akan mengawal agar proyek berjalan baik dan sesuai harapan,” ujarnya, Sabtu (24/5/2025), di sela agenda penjemputan Li.

Rosan mengelaborasi proyek baru yang akan dikerjasamakan dengan China kali ini menyangkut investasi untuk gerbong kereta api bersama BUMN dan badan usaha lainnya, lalu juga di bidang penghiliran mineral, termasuk baterai EV, hingga di sektor kimia.

(wdh)

No more pages