Li tiba di Jakarta melalui Bandara Internasional Halim Perdanakusuma Sabtu (24/5/2025) sore ini, dan dijadwalkan menghadiri resepsi pertemuan bisnis RI-China di Hotel Shangri-La nanti malam.
Pertemuan bisnis tersebut, kata Rosan, akan dihadiri oleh sederet pengusaha China, baik yang telah maupun belum atau akan berinvestasi di Indonesia.
Ajang tersebut sekaligus merupakan tindak lanjut dari komitmen investasi US$10 miliar dari China saat kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Beijing menemui Xi Jinping awal November 2024.
“[Komitmen] yang US$10 miliar itu sudah berjalan. [Kali] ini sifatnya baru ada kesepakatan dengan dunia usaha, atau private sector, dan ada juga dengan BUMN. Ini proyek baru, tentunya kami dari Kemeninvest akan mengawal agar proyek berjalan baik dan sesuai harapan,” ujarnya.
Rosan mengelaborasi proyek baru yang akan dikerjasamakan dengan China kali ini menyangkut investasi untuk gerbong kereta api bersama BUMN dan badan usaha lainnya, lalu juga di bidang penghiliran mineral, termasuk baterai EV, hingga di sektor kimia.
Rosan menjabarkan acara resepsi antarpengusaha nanti malam akan dihadiri sekitar 100 investor dari China dan 100 dari Tanah Air, yang diwakili oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
“Ini juga akan disepakati beberapa kesepakatan dan buat kami tentunya sayang menyambut baik, karena kita lihat implementasi berjalan baik, terutama di banyak bidang.”
Pemerintah, lanjutnya, juga menyambut baik investasi tambahan dari China lantaran selama ini justru lebih banyak dilakukan di luar Jakarta, sehingga membantu pemerataan ekonomi di daerah.
China, kata Rosan, dalam beberapa tahun terakhir juga menjadi penyumbang kedua terbesar dalam penanaman modal asing (PMA) di Indonesia. Bahkan, jika digabungkan dengan Hong Kong, PMA dari China adalah yang terbesar di Indonesia.
BKPM mencatat nilai investasi China Daratan di Indonesia pada tahun lalu mencapai US$8,1 miliar, naik 9,5% secara anual.
Sekadar catatan, Li Qiang akan melakukan kunjungan resmi ke Indonesia selama tiga hari sejak hari ini hingga Senin (26/5/2025).
Li akan disambut dengan upacara resmi di Istana Merdeka, setelah itu Presiden Prabowo Subianto dan Li Qiang juga akan melakukan pertemuan dengan delegasi kedua negara.
Kunjungan resmi Li di Istana Kepresidenan Jakarta akan ditutup dengan jamuan santap siang resmi.
“Pertemuan ini merupakan bentuk komitmen kedua negara untuk mempererat dan meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan China, serta memperkuat kerja sama di berbagai bidang strategis,” ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana dalam keterangan resmi, Sabtu (24/5/2025).
(wdh)
































