Bitcoin hingga Selasa (27/5/2025) pagi pukul 9.00 berada di kisaran harga US$108.380 (sekitar Rp1,76 miliar), melemah 1,1% dalam 24 jam perdagangan terakhir namun sepanjang tahun masih bergerak positif pada ksiaran 16,11% (year to date/ytd).
Pada bagian lain aset kripto lain juga relatif ikut melemah dengan Ether 1,1% lebih buruk dipandingkan posisi hari Senindan bertahan di level US$2.527. Altcoin macam XRP tercatat turun 2,5% menjadi US$2,28, dengan Solana SOL -2,7% dan sementara bertengger di US$171. Dogecoin -1,9% ke US$0,22. Sementara Cardano ADA -1,4% ke US$0,749.
Bloomberg News menurunkan laporan pada akhir pekan lalu bahwa open interest atas Bitcoin telah mencapai level paling tinggi sepanjang sejarah dengan total kontrak option US$48,2 miliar per Jumat, mengutip data CoinGlass.
Trader Bitcoin option bertaruh pada harga lebih tinggi, dengan call option jauh di luar dana yang akan berakhir pada 27 Juni. Posisi harga kesepakatan di US$300.000 saat menilik open interest yang signifikan pada minggu tersebuti, terlihat di Deribit.

Posisi bullish harga tidak lepas dari update peraturan yang pro industri, termasuk rencana memajukan rancangan undang-undang (RUU) stablecoin di Kongres, dengan kembali muncul narasi Birxoin sebagai aset safe haven.
Permintaan oleh investor institusi tetap kuat dimana features Bitcoin di CME Group Inc. rebound 25% dari level terendah tahun ini di bulan April. Sepanjang Mei arus dana masuk di instrumen ETF Bitcoin Spot juga tercatat lebih dari US$ 5 miliar. Hal ini mengindikasikan minat berkelanjutan dari para investor mencari eksposur kripto melalui produk yang bakal diregulasi.
(prc/wep)