Korban Meninggal karena Cuaca Panas Ekstrem di Jepang Meningkat
News
26 May 2023 16:40

Shoko Oda - Bloomberg News
Bloomberg, Perubahan iklim membunuh para lansia di Jepang, dan pemerintah ingin mencari cara untuk mengatasinya.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Jepang, rata-rata 1.145 orang meninggal setiap tahun karena cuaca panas ekstrem antara 2017 dan 2021. Pada tahun 2020, 86% kematian terjadi di atas usia 65 tahun.
Kabinet Jepang dijadwalkan untuk menyetujui rencana atau langkah-langkah untuk memerangi meningkatnya jumlah kematian akibat udara panas, menurut seorang pejabat Kementerian Lingkungan.
Upaya perbaikan dilakukan karena perubahan iklim menyebabkan suhu dan gelombang panas yang sering terjadi, berdampak di berbagai negara di seluruh dunia.

Baca Juga
Jepang menjadi negara dengan populasi tertua di dunia, dengan hampir 30% wargnya berusia di atas 65 tahun. Sementara rincian perencanaan tersebut masih diperdebatkan. Perencanaan tersebut membahas pencegahan kematian di kalangan orang tua, yang termasuk paling rentan terhadap cuaca panas, kata sang pejabat.
Korban dari cuaca panas terkadang menghindari penggunaan air conditioning (AC) karena berbagai alasan, seperti menghemat uang. Di pusat Tokyo, musim panas lalu, sekitar 90% dari mereka yang meninggal dunia tidak menggunakan AC, kata pemerintah.
Rencana yang sedang digodok akan mendorong para lansia untuk menggunakan AC serta mendirikan tempat penampungan yang dilengkapi dengan AC di kota setempat.
Banyak negara di Asia, termasuk India, Vietnam, Filipina, dan Thailand mengalami rekor suhu tahun ini. Pola cuaca El Nino juga dapat membawa kondisi yang lebih panas dan kering ke beberapa bagian Asia dan Australia.
NHK melaporkan sebelumnya bahwa rencana tindakan menghadapi serangan panas akan disetujui kabinet pekan depan.
-Dengan asistensi dari Stephen Stapczynski.
(bbn)