Sejumlah saham barang baku yang menjadi pendorong kenaikan IHSG adalah, saham PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) yang melesat hingga 34,8%, saham PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) yang melesat mencapai 10,4% juga dengan saham PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) yang menguat 8,98%.
Selain itu, utamanya penguatan terjadi pada saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) melesat 7,61%, saham PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) yang melesat 5,69%, dan saham PT Avian Brands Tbk (AVIA) yang menguat 4,55%.
Senada, saham transportasi juga melesat dan menjadi mendukung kenaikan IHSG, saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) melesat 10%, saham PT Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk (AKSI) terbang 4,85% dan saham PT Indonesia AirAsia Tbk (CMPP) berhasil menguat 2,56%.
Sementara indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan turut bergerak di zona hijau, dengan kenaikan 2,79 poin atau menguat 0,34% ke posisi 817,8.
Saham-saham LQ45 yang bergerak pada teritori ekspansif antara lain, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melesat 3.090%, saham PT Vale IndonesiaTbk (INCO) terbang 3,81%. Saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) melesat 2,85%, dan saham PT Semen IndonesiaTbk (SMGR) menguat 2,62%.
Adapun Bursa Asia siang hari ini bervariasi. Indeks TOPIX melesat 0,68%, NIKKEI 225 menguat 0,47%, FTSE Malaysia KLCI terapresiasi 0,41%, sedang Shenzhen Comp. China drop 0,89%, Strait Times Singapore melemah 0,26%, dan Hang Seng Hong Kong merah 0,18%.
Saham TPIA Melesat Dipicu Sentimen Rating Tinggi dari Pefindo
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sematkan peringkat idAA- atau double A minus terhadap surat utang PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA). Pemberian peringkat ini menunjukkan kemampuan TPIA untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya.
Surat obligasi tersebut diantaranya Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2020 Seri C; Tahap III Tahun 2022 Seri B dan Seri C; Tahap IV Tahun 2021 SEri A, Seri B, dan Seri C; Tahap V Tahun 2022 Seri A, Seri B, dan Seri C; Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2022 Seri A, Seri B, dan Seri C; Tahap II Tahun 2023 Seri A dan Seri B; Tahap III Tahun 2023 Seri A, Seri B, Seri C; senilai Rp9,2 triliun untuk periode 14 Mei 2025 sampai 1 Mei 2026.
Berdasarkan keterangan resmi Pefindo, Jumat, peringkat tersebut diberikan berdasarkan data dan informasi dari Perusahaan serta laporan keuangan tidak diaudit per 31 Maret 2025 dan laporan keuangan audit per 31 Desember 2024.
Selain itu, Pefindo juga menyematkan peringkat yang sama, yakni idAA- terhadap Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2020 Seri B senilai Rp357,7 miliar untuk periode 14 Mei 2025 sampai 26 Agustus 2025.
Kemudian, Pefindo sematkan peringkat idAA-/Stable atau double A minus; Stable Outlook– terhadap PT Chandra Asri Pacific Tbk untuk periode 14 Mei 2025 sampai 1 Mei 2026 berdasarkan data dan informasi Perusahaan serta laporan keuangan per 31 Desember 2024.
(fad/wep)
































