Logo Bloomberg Technoz

Isu Serangan Israel ke Fasilitas Nuklir Iran Kembali Mencuat

22 May 2025 14:40

Bendera Iran. (Bloomberg)
Bendera Iran. (Bloomberg)

Dan Williams - Bloomberg News

Bloomberg, Laporan dari sebuah media Amerika Serikat (AS) yang menyebutkan Israel mungkin bersiap menyerang situs nuklir Iran kembali memicu kegelisahan di pasar minyak global. Di Washington, pemerintahan Partai Republik bertanya-tanya apakah langkah ini akan membuat Teheran semakin bertekad atau justru gentar.

Situasi serupa pernah terjadi pada tahun 2005, ketika Wakil Presiden AS saat itu, Dick Cheney, berspekulasi bahwa "Israel mungkin akan memutuskan untuk bertindak lebih dulu, dan membiarkan seluruh dunia pusing memikirkan kekacauan diplomatik setelahnya."

Dua dekade berlalu, serangan semacam itu belum juga terjadi. Iran memang semakin dekat untuk membuat bom nuklir—meski mereka menyangkalnya. Namun, peringatan intelijen Barat mengenai niat Israel dan ancaman negara itu untuk melakukan intervensi militer terus bergulir, yang terbaru melalui CNN. Media tersebut melaporkan bahwa intelijen AS mengindikasikan Israel sedang membuat persiapan untuk potensi serangan.

Kenaikan harga minyak mentah Brent yang moderat, hanya 1,4% menjadi sedikit di atas US$66 per barel—setelah sempat melonjak lebih tinggi pada Rabu (21/5/2025) pagi—menunjukkan bahwa para trader minyak masih ragu akan adanya tindakan militer dalam waktu dekat. Keraguan ini bukan tanpa alasan. Berdasarkan pandangan para mantan pembuat keputusan, spekulasi mengenai serangan Israel seringkali dimaksudkan untuk menakut-nakuti Iran saat bernegosiasi dengan Washington terkait program nuklirnya.