Depresiasi dolar AS jadi katalis kenaikan harga emas. Kemarin, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) melemah 0,39% ke 100,037. Ini menjadi yang terendah dalam hampir 2 pekan terakhir.
Pelaku pasar mencemaskan kondisi fiskal di Negeri Paman Sam. Utang pemerintah AS membengkak, dan Presiden Donald Trump malah menyetujui aturan penurunan tarif pajak tanpa diimbangi oleh efisiensi anggaran.
Problema fiskal ini menyebabkan lembaga pemeringkat Moody's Rating menurunkan peringkat utang AS dari Aaa menjadi Aa1. Moody’s menggarisbawahi peningkatan utang dan pelebaran defisit anggaran.
Saat AS butuh utang dalam jumlah banyak, maka pemerintah akan kian masif dalam menerbitkan obligasi, Ini membuat pasokan dolar AS di pasar menjadi melimpah. Alhasil, ‘harga’ dolar AS pun kian murah.
Emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Ketika mata uang Negeri Adidaya terdepresiasi, maka emas jadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain.
(aji)































