Logo Bloomberg Technoz

Masih Lesu, Pemerintah Kaji Evaluasi Insentif EV

Sultan Ibnu Affan
20 May 2025 10:20

Mobil listrik Hyundai Ioniq 6 dipamerkan dalam ajang GIIAS di ICE BSD City, Jumat (10/8/2023). (Bloomberg Tehcnoz/ Andrean Kristianto)
Mobil listrik Hyundai Ioniq 6 dipamerkan dalam ajang GIIAS di ICE BSD City, Jumat (10/8/2023). (Bloomberg Tehcnoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian akan mengevaluasi pemberian insentif untuk mobil listrik atau electric vehicle (EV) jenis BEV, yang diestimasikan dilakukan pada akhir tahun ini.

Rencana tersebut dilakukan menyusul masih rendahnya total penjualan BEV di Indonesia sejak awal tahun hingga April ini yang berada disekitar 23 ribu unit. Angka yang terbilang masih cukup jauh di bawah target pemerintah.

Target kuantitatif pemerintah dalam ekosistem BEV di Indonesia berada di Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 6 Tahun 2022 mencapai 400 ribu unit, yang juga dinaikkan secara bertahap hingga 1 juta unit di 2040.

“Kami percaya, dengan sinergi regulasi, insentif, dan investasi, Indonesia mampu menjadi pemain utama dalam industri kendaraan masa depan,” kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP)  Mahardi Tunggul Wicaksono melalui keterangannya, dikutip Selasa (20/5/2025).

Tunggul mengatakan,pemerintah juga mengkaji pemberian insentif untuk produk otomotif berteknologi lain, seperti hybrid electric vehicle (HEV) hingga hidrogen, sebagai langkah menggairahkan pasar mobil yang lesu dalam dua tahun terakhir.