"Yaitu kita juga mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan akan bakteri bagi suhu, kondisi makanan, proses," tambahnya.
Ia mengatakan dari 17 temuan itu, beberapa makanan diketahui dimasak terlalu cepat tetapi lambat untuk didistribusikan. Akibatnya, makanan itu sampai ke siswa dalam keadaan yang tidak segar lagi.
"Contohnya ada beberapa makanan dimasak terlalu cepat sehingga lambat didistribusikan sehingga menimbulkan kejadian luar biasa atau poisoning pada anak-anak kita," ujar Ikrar.
Ia menyebut akan ada evaluasi dari pihak terkait supaya kejadian yang sama tak terulang. Ikrar mengatakan BPOM berkomitmen untuk memberikan pendampingan secara intens.
"Nah ini perlu kami jelaskan karena sebagian mungkin dapurnya itu perlu dievaluasi perlu diperbaiki. Badan POM berkomitmen untuk memberikan pendampingan pada petugas khususnya yang berhubungan dengan dapur," imbuhnya.
17 Wilayah yang ditemukan kejadian luar biasa MBG :
1. Nunukan Selata (Kalimantan Utara)
2. Gorontalo
3. Takalar, Sulawesi Selatan
4. Bombana Kendari, Sulawesi Tengah
5. Sulawesi Selatan
6. Lombok Tengah, NTB
7. Nusa Tenggara Timur, NTT
8. Lombok Tengah, NTB
9. Sukoharjo, Jawa Tengah
10. Batang, Jawa Tengah
11. Karanganyar, Jawa Tengah
12. Tasikmalaya
13. Bandung
14. Bogor
15. Cianjur
16. Sumatera Selatan
17. Cianjur
(dec/spt)





























