Stabilisasi beras SPHP tersebut sudah digelontorkan pemerintah sebanyak 181.000 ton pada periode Januari hingga Februari tahun ini. Pemerintah juga hanya menyalurkan bantuan bencana alam.
"Kita jaga pasokan dan harga pangan nasional bersama-sama," kata dia.
Sebelumnya, Arief mengatakan pemerintah memberhentikan sementara bantuan pangan selama 2 bulan, atau terhitung pada Maret hingga April, yang diprediksi menjadi waktu panen raya.
Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pangan padahal sebelumnya telah memutuskan untuk memberikan bansos pangan selama 6 bulan atau sejak januari hingga Juni tahun ini.
Bansos ditargetkan akan disalurkan hingga sebanyak 160.000 ton beras, yang menyasar pada 16 juta orang penerima manfaat.
Data penerima bansos beras pada 2025 itu akan menggunakan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia.
Perinciannya, terdiri dari 15,6 juta PBP desil 1 dan 2, serta 400.000 PBP perempuan kepala rumah tangga miskin dan lansia tunggal.
(ibn/wdh)






























