Yield surat utang AS, US Treasury, terkikis cukup dalam mencerminkan animo pemodal yang kembali besar memborong instrumen fixed income tersebut. Tenor 2Y yang tadinya sempat menyentuh sedikit di atas 4%, saat ini terpangkas yield-nya 10,6 bps jadi 3,945%. Sementara tenor 10Y pagi ini terpantau turun 11,7 bps juga di level 4,420%.
Pertumbuhan penjualan ritel melambat tajam, produksi pabrik mencatat kontraksi untuk pertama kalinya dalam enam bulan, dan sektor manufaktur New York kembali menyusut. Keyakinan di kalangan pengembang perumahan juga menurun.
“Kalau Anda berada di kubu yang percaya ekonomi akan mengalami stagflasi, data ini tidak mendukung teori tersebut,” ujar Jamie Cox dari Harris Financial Group. “Meski pertumbuhan melambat, tekanan inflasi tampaknya masih terkendali.”
Reli di pasar obligasi pada Kamis lalu membuat imbal hasil turun lebih dari 10 basis poin untuk surat utang bertenor dua hingga 10 tahun. Obligasi bertenor panjang sebelumnya sempat mengalami volatilitas akibat transaksi besar yang mendorong imbal hasil obligasi 30 tahun mendekati 5%. Indeks dolar AS tercatat melemah 0,2% pada Kamis.
“Berita buruk justru menjadi kabar baik bagi pasar obligasi,” kata Zachary Griffiths, kepala strategi makroekonomi dan obligasi investment-grade di CreditSights Inc, mengacu pada data produsen dan penjualan ritel yang mengindikasikan pelemahan ekonomi.
Dari dalam negeri, hari ini Bank Indonesia akan menggelar lelang rutin Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang kemungkinan menunjukkan penurunan tingkat suku bunga lagi dengan nilai penyerapan lebih sedikit seiring dengan animo asing yang sudah mulai kembali ke pasar saham.
Analisis teknikal
Secara teknikal nilai rupiah berpotensi melanjutkan tren penguatan hari ini, dengan target resistance potensial menembus Rp16.500/US$ hingga Rp16.470/US$.
Level resistance selanjutnya menarik dicermati pada Rp16.440/US$, yang saat ini makin mendekati resistance psikologis potensial.
Adapun rupiah terkonfirmasi memiliki resistance paling menarik di Rp16.400/US$, yang tercermin dari time frame daily dengan keberhasilan break resistance pertama sebelumnya.
Sementara itu, nilai rupiah juga terkonfirmasi memiliki support Rp16.550/US$ dari posisi saat ini, dengan range support rupiah di antara Rp16.600/US$ sampai dengan Rp16.700/US$.
(rui)





























