Harga Minyak Stabil di Tengah Isu Kesepakatan Nuklir AS-Iran
News
16 May 2025 08:10

Bloomberg News
Bloomberg, Harga minyak mentah bergerak stabil setelah mengalami penurunan selama dua hari berturut-turut, menyusul kabar bahwa potensi kesepakatan nuklir antara Amerika Serikat (AS) dan Iran dapat memperburuk surplus pasokan yang diperkirakan terjadi akhir tahun ini.
Minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati angka US$62 per barel setelah anjlok 2,4% pada Kamis (15/5/2025)—penurunan harian terbesar sepanjang bulan ini. Sementara itu, minyak Brent ditutup di bawah US$65. Presiden Donald Trump mengisyaratkan bahwa AS semakin dekat dengan kesepakatan untuk membatasi aktivitas nuklir Iran.
Jika kesepakatan itu tercapai, Iran berpotensi menambah pasokan minyak ke pasar global, meski secara terbatas. Namun, tambahan pasokan tersebut akan masuk ke pasar yang sudah bersiap menghadapi kelebihan pasokan. Badan Energi Internasional (IEA) pada Kamis kembali menegaskan proyeksinya bahwa peningkatan pasokan baru, termasuk dari produksi yang sempat dihentikan oleh OPEC+, akan melampaui pertumbuhan permintaan yang melambat tahun ini dan tahun depan. Hal ini diperkirakan akan menciptakan surplus pasokan secara global.
Meskipun demikian, harga minyak masih mencatatkan kenaikan mingguan kedua berturut-turut, setelah sebelumnya melonjak berkat harapan meningkatnya permintaan seiring meredanya perang dagang antara AS dan China—dua konsumen minyak terbesar dunia. Namun secara keseluruhan, harga minyak tetap turun sekitar 10% sepanjang tahun ini, akibat kombinasi ketidakpastian perdagangan dan lonjakan produksi yang lebih cepat dari perkiraan oleh negara-negara anggota OPEC dan sekutunya.































