“Energi Mega Persada akan melakukan aktivitas eksplorasi dan pengembangan Blok Bentu secara aktif dalam rangka meningkatkan jumlah cadangan dan produksi perusahaan,” kata Syailendra lewat keterangan resmi, Rabu (14/5/2025).
Syailendra berharap temuan kandungan minyak baru itu dapat mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan lifting minyak domestik.
“Diharapkan penemuan ini akan mendukung inisiatif pemerintah dalam meningkatkan produksi minyak dan gas nasional serta berkontribusi terhadap tujuan negara untuk mencapai kemandirian energi,” tuturnya.
ENRG mengelola Blok Bentu lewat anak usahanya, EMP Bentu Limited yang memegang hak partisipasi atau participating interest (PI) 100% atas blok tersebut.
Blok ini terletak di Provinsi Riau, Sumatera, dengan produksi utamanya adalah gas. ENRG membeberkan cadangan dan sumber daya kontingen (2P+2C) sebesar 375,6 miliar kaki kubik gas per 1 Januari 2025, serta target produksi sebesar 93 juta kaki kubik gas per hari dalam tahun yang sama.
“Berdasarkan data geologi, geofisika dan reservoir yang tersedia, temuan minyak bumi ini berpotensi memberikan tambahan produksi sebesar 1.500 sampai 2.500 barel minyak per hari dari proyek pengembangan menyeluruh terhadap Lapangan CEN,” kata Direktur EMP Tri Firmanto.
Adapun, Tri menerangkan, tambahan produksi itu bisa dioptimalkan lewat implementasi 11 sumur pengembangan yang saat ini direncanakan.
Laba ENRG Naik 2% Kuartal I-2025
Laba bersih ENRG mengalami kenaikan 2% dari US$17,66 juta menjadi US$17,95 juta pada periode Januari sampai Maret 2025.
Adapun, emiten migas grup Bakrie itu mencatatkan penjualan bersih sebesar US$117 juta pada kuartal I-2025, naik 20% dari posisi penjualan periode yang sama tahun sebelumnya di angka US$97 juta.
Kinerja produksi minyak dan gas ENRG turut mencatatkan peningkatan sepanjang periode kuartal I-2025. Produksi minyak (gross) meningkatkan sebesar 23% dari 6.882 barel per hari menjadi 8.479 barel per hari.
Sementara itu, produksi gas (gross) mengalami kenaikan sebesar 18% dari 192 juta kaki kubik per hari menjadi 226 juta kaki kubik per hari.
“Peningkatan produksi migas itu dikarenakan keberhasilan kami dalam mengakuisisi 3 perusahaan migas yang sudah berproduksi yaitu Sengkang, Siak dan Kampar,” kata Syailendra.
(naw)






























