"FOMC sedang menunggu keyakinan apakah langkah berikutnya adalah pemangkasan berdasarkan ekonomi yang bergerak menuju resesi atau apakah langkah menuju kebijakan yang lebih ketat karena inflasi tinggi sudah mengakar ke dalam perekonomian."
Panel penentu suku bunga dengan suara bulat memilih mempertahankan suku bunga acuan The Fed di kisaran 4,25% hingga 4,5%, yang sudah berlaku sejak Desember 2024.
Trump mengumumkan serangkaian tarif lebih besar dari perkiraan pada 2 April, tetapi lalu menangguhkan beberapa di antaranya selama 90 hari. Pungutan atas impor dari China saat ini mencapai 145%.
Sifat tarif yang naik-turun, ditambah kurangnya kejelasan di mana kebijakan perdagangan pada akhirnya akan berakhir, telah melepaskan gelombang ketidakpastian di seluruh perekonomian.
Meski pungutan masih dirundingkan, para ekonom memperkirakan tarif yang ekspansif akan mendongkrak harga dan membebani pertumbuhan.
Powell dikritik keras oleh Trump karena tidak memangkas suku bunga. Dalam wawancara sengit dengan wartawan, Gubernur The Fed menekankan Gedung Putih yang seharusnya mengatasi risiko dan ketidakpastian yang meningkat, dan memang tampaknya bergerak ke arah itu. Para pejabat AS dan China akan bertemu akhir pekan ini di Swiss untuk membahas tarif.
"Pada akhirnya, ini adalah tugas pemerintah. Ini mandat mereka, bukan mandat kami," kata Powell. "Tampaknya kita memasuki fase baru di mana pemerintah memulai pembicaraan dengan sejumlah mitra dagang penting kita dan itu berpotensi mengubah data [ekonomi] secara material."
Kekhawatiran resesi meningkat di AS, dan beberapa perusahaan melaporkan menunda keputusan investasi karena ketidakpastian. Meski begitu, pasar tenaga kerja tetap tangguh, di mana perusahaan menambah 177.000 tenaga kerja pada April. Menurut pernyataannya, pejabat The Fed menyebut kondisi pasar tenaga kerja "solid."
Powell—mengakui bahwa sentimen konsumen dan bisnis telah memburuk di tengah pengumuman tarif yang tidak menentu—mengatakan data konkret masih menggambarkan ekonomi sehat.
The Fed Reaktif
"Saya pikir secara umum ketika kita mengamati The Fed, mereka tidak lagi memiliki aura 'penguasa alam semesta' saat ini," kata Claudia Sahm, kepala ekonom di New Century Advisors. "The Fed sangat bergantung pada kebijakan-kebijakan yang keluar dari Gedung Putih. Mereka reaktif."
Para ekonom mengatakan, butuh waktu hingga dampak menyeluruh dari tarif baru Trump terasa pada ekonomi. Sejauh ini, dampaknya mencakup penurunan tajam dalam sentimen dan lonjakan impor. Ekonomi AS mengalami kontraksi pada awal tahun untuk pertama kalinya sejak 2022, tetapi indikator permintaan yang mendasarinya tetap kuat.
Pasar berjangka menunjukkan investor masih memperkirakan sekitar tiga kali pemotongan suku bunga tahun ini, dengan peluang paling cepat pada Juli sekitar 85%. Sebagian besar ekonom dan investor tidak memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga pada pertemuan berikutnya bulan depan.
"Anda tidak akan mendapati data pada Juni yang benar-benar memberi Anda cukup informasi," kata Ellen Meade, profesor riset ekonomi di Duke University sekaligus mantan penasihat khusus Dewan The Fed. "Paling cepat Anda akan melihatnya pada Juli, tetapi sejujurnya saya pikir September, dan saya bahkan tidak yakin mereka akan memangkas [bunga acuan]."
(bbn)































