Logo Bloomberg Technoz

Industri film dan televisi AS mencatatkan ekspor senilai US$22,6 miliar dan surplus perdagangan sebesar US$15,3 miliar, menurut laporan Motion Picture Association tahun 2023. Laporan itu juga menyebutkan bahwa industri ini mencatat surplus perdagangan dengan seluruh pasar utama di dunia.

Pada Minggu, Trump memerintahkan Departemen Perdagangan dan Perwakilan Dagang AS untuk segera memulai proses penetapan tarif.

“Meski belum ada keputusan final terkait tarif untuk film asing, pemerintah sedang mengeksplorasi semua opsi guna mewujudkan arahan Presiden Trump dalam melindungi keamanan nasional dan ekonomi, sekaligus Mengembalikan Kejayaan Hollywood,” kata juru bicara Gedung Putih, Kush Desai, pada Senin.

Pernyataan tersebut tidak memberikan rincian tentang bagaimana pajak impor akan dirancang dan diberlakukan, atau dasar hukum apa yang akan digunakan—jika Trump memutuskan untuk melanjutkannya.

Pernyataan Trump bahwa film asing mengancam keamanan nasional mengisyaratkan bahwa pemerintah mungkin akan mengacu pada Pasal 232 Undang-Undang Perluasan Perdagangan, yang memberi Departemen Perdagangan waktu 270 hari untuk menyelidiki potensi bahaya dari barang impor tertentu. Setelah penyelidikan selesai, presiden dapat memberlakukan tarif. Trump sebelumnya pernah menggunakan wewenang ini untuk mengenakan tarif pada mobil dan logam.

Namun, mengenakan tarif pada film bukan hal yang mudah.

Banyak film produksi Hollywood yang melibatkan proses global, termasuk pengambilan gambar di luar negeri dan pasca-produksi yang bisa dilakukan di berbagai negara. Belum jelas pula apakah tarif ini akan berlaku untuk film yang sudah selesai diproduksi tapi belum dirilis, atau hanya untuk produksi baru.

Stephen Follows, seorang penulis, produser, dan konsultan cerita, mengatakan bahwa Trump “telah menyalakan api pada isu yang jarang benar-benar dihadapi langsung oleh industri. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan film yang dibuat di Amerika?”

Pemeran dan kru Anora menerima penghargaan Oscar Film Terbaik pada 2 Maret. (Kevin Winter/Getty Images via Bloomberg)

Produksi Luar Negeri

Banyak film Hollywood beranggaran besar yang secara keseluruhan atau sebagian besar diproduksi di luar AS, tertarik oleh insentif pajak dan biaya tenaga kerja yang lebih murah, mulai dari aktor hingga kru dan pascaproduksi. Salah satu film AS dengan pendapatan tertinggi, Avatar (2009), sebagian besar difilmkan di Selandia Baru, sementara Avengers: Endgame menggunakan banyak lokasi internasional, termasuk Skotlandia dan Inggris.

Produksi film telah menjadi salah satu industri paling global di dunia, tulis Follows dalam buletinnya. Setiap aspek dari produksi film kini melintasi batas negara. “Meskipun usulan Trump mengandaikan garis yang jelas antara produksi dalam negeri dan luar negeri, kenyataan modern dalam dunia perfilman sangat kabur.”

Trump tampaknya menyoroti insentif yang ditawarkan oleh negara-negara lain, yang menurutnya menyebabkan industri film AS “sekarat dengan sangat cepat.”

“Industri film kita telah dihancurkan oleh negara lain,” ujar Trump kepada wartawan pada Senin. “Saya ingin membantu industri ini. Tapi negara-negara lain memberi mereka pendanaan.”

Trump juga menyalahkan Gubernur California Gavin Newsom, dari Partai Demokrat, yang disebutnya sebagai “pria yang sangat tidak kompeten” yang “membiarkan Hollywood direbut begitu saja.”

Hollywood Terpuruk

Hollywood mengalami penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Produksi film dan televisi di AS turun 28% antara tahun 2021 hingga 2024, menurut data firma riset ProdPro. Usai pandemi, produksi konten lebih cepat pulih di negara seperti Kanada, Australia, dan Inggris, menyebabkan kekhawatiran soal “offshoring” atau produksi yang dipindahkan ke luar negeri.

Dalam upaya membangkitkan industri yang berbasis di Los Angeles ini, aktor Jon Voight dan manajernya, Steven Paul, telah mendorong Trump untuk menawarkan insentif produksi di tingkat federal. Insentif ini akan melengkapi insentif yang sudah ada di tingkat negara bagian, dan bisa diperjualbelikan.

Voight, Paul, dan wakilnya, Scott Karol, menghabiskan akhir pekan bersama Trump di klub Mar-a-Lago, di mana mereka menyampaikan rencana insentif sambil menonton Kentucky Derby. Trump kemudian menyampaikan pandangannya pada Minggu—tetapi alih-alih memberi insentif, ia justru mengancam dengan kebijakan tarif.

Industri hiburan AS menghasilkan miliaran dolar setiap tahun dari ekspor film, acara televisi, dan kekayaan intelektual lainnya, kata Heeyon Kim, asisten profesor strategi di Universitas Cornell.

Pada 2024, pasar internasional menyumbang lebih dari 70% dari total pendapatan box office Hollywood. Kebijakan tarif ini dapat memicu aksi balasan dari negara lain yang berpotensi menyebabkan “kerugian miliaran dolar, berdampak tidak hanya pada studio besar, tetapi juga ribuan pekerjaan di bidang produksi, pemasaran, dan distribusi,” ujar Kim.

Menurut analis di Madison and Wall, ini tampaknya merupakan pertama kalinya pemerintah AS mengusulkan tarif pada jasa, meski yurisdiksi seperti Uni Eropa sudah lebih dulu mempertimbangkan hal serupa sebagai respons terhadap tarif barang impor dari AS. Sementara itu, China telah mengumumkan akan “secara moderat mengurangi” jumlah film Hollywood yang diizinkan tayang di negara tersebut.

(bbn)

No more pages