Selain pertumbuhan ekonomi, BPS juga mencatat konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,89% yoy, di bawah normal untuk periode Ramadan-Lebaran. Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) tabungan perorangan tumbuh 6,4% yoy per Maret 2025, tertinggi sejak 2022, mencerminkan meningkatnya kehati-hatian masyarakat dalam belanja.
“Ada anomali. Ramadan biasanya dorong konsumsi, tapi sekarang malah tabungan yang naik. Ini indikasi kuat daya beli belum pulih dan rumah tangga menahan belanja, terutama setelah gelombang PHK nasional awal tahun,” jelas Liza.
Sell in May and Go Away
Secara historis, bulan Mei memang dikenal sebagai bulan dengan probabilitas kenaikan IHSG terendah, yaitu hanya 20% dalam 5 tahun terakhir. Namun, setelah reli 9,3% di April 2025, indeks masih bertahan stabil.
“Sell in May and Go Away memang relevan secara statistik, tapi tahun ini sangat tergantung pada rilis data global dan keputusan suku bunga. Mei penuh rilis makro dari CPI AS, PPI, GDP Jerman dan Jepang, hingga RDG BI di 21 Mei,” tambahnya.
Di luar negeri, investor masih mencerna dampak kebijakan tarif baru AS terhadap barang e-commerce China, otomotif impor, dan film asing. Kebijakan ini dinilai bisa memicu inflasi barang konsumen, gangguan rantai pasok, hingga pembalasan dagang dari China.
“Tarif Trump bisa jadi pemicu tekanan pasar global. Tapi secara jangka pendek, efeknya baru terasa penuh di kuartal depan. Pasar sedang menunggu langkah balasan China, kalau eskalatif, itu baru bisa goyangkan indeks lebih dalam,” ujar Liza.
Meski saat ini pasar masih relatif tenang meski indikator ekonomi menurun, ekspektasi akan pelonggaran moneter dan kestabilan eksternal jadi penopang utama IHSG saat ini. Tapi investor disarankan tetap waspada karena Mei dipenuhi rilis data dan risiko geopolitik.
Meski demikian, potensi pembalikan arah tetap perlu diwaspadai. Terlebih, IHSG secara teknikal juga sudah mulai jenuh beli.
"IHSG sudah breakout batas atas dari pola descending broadening wedge. RSI Overbought. Waspada siklus Sell in May. Mulai disarankan untuk profit taking,” seperti dikutip dari riset Mirae Asset Sekuritas, Selasa (6/5/2025)
Mirae Asset Sekuritas memprediksi pergerakan indeks saham hari ini akan bergerak di rentan support 5.882 dengan resistance 6.883.
***Dengan asistensi Muhammad Fikri
(dhf)

































