Logo Bloomberg Technoz

Proyek PLTP Bedugul merupakan kerja sama Pertamina Geothermal Energy dengan PT Bali Energy Limited, saat ini baru terdapat 3 sumur yang siap beroperasi yaitu Sumur Bel 1, Bel 2 dan Bel 3, dan apabila akan dioptimalkan mampu mencapai kapasitas 175 megawatt (MW).

PLTP Bedugul diharapkan mampu mengamankan suplai listrik untuk daerah Bali yang selama ini masih mengandalkan suplai listrik dari Jawa melalui jaringan kabel bawah laut.

Sebelumnya proyek ini sempat dihentikan lantaran mendapat penolakan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali pada 2005 lalu.

Belakangan, PT Bali Energy Limited mendapat dukungan dari Kementerian ESDM untuk melanjutkan proyek ini pada 2021 lalu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bali sempat mengalami mati listrik setengah hari pada Jumat pekan lalu.

Berdasarkan temuan awal dari PT PLN (Persero), pemadaman disinyalir dipicu oleh gangguan pada Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT).

Gangguan ini menyebabkan terputusnya aliran listrik dari pembangkit, sehingga memicu pemadaman meluas di seluruh Bali.

“Kami mengucapkan mohon maaf sebesar-besarnya kepada pelanggan kami karena adanya gangguan dan ketidaknyamanan,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo lewat siaran pers.

Darmawan menjelaskan bahwa gangguan kelistrikan di Bali bermula pada Jumat (2/5) pukul 16.00 WITA ketika saluran kabel bawah laut yang menghubungkan Jawa dan Bali mengalami gangguan.

Akibatnya, tegangan di sistem Bali turun menjadi nol volt yang menyebabkan sejumlah pembangkit di Bali seperti PLTDG Pesanggaran, PLTGU Pemaron, PLTU Celukan Bawang, dan PLTG Gilimanuk keluar dari sistem kelistrikan Bali.

Ratusan personel PLN diterjunkan untuk melakukan pemulihan sistem dan dalam waktu sekitar 30 menit, suplai listrik kembali masuk ke sistem secara bertahap.

"Langkah-langkah pemulihan kami lakukan secara bertahap, dan pukul 21.00 WITA, 60 persen sistem sudah pulih. Lalu pukul 24.00, sudah 80 persen tersambung kembali,” ujarnya.

Darmawan menambahkan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) memerlukan waktu lebih lama untuk kembali sinkron dengan sistem. Namun pada Sabtu (3/5) pukul 03.30 WITA, sistem kelistrikan Bali akhirnya pulih 100 persen.

“Kurang dari 12 jam sejak gangguan terjadi, alhamdulillah sistem sudah kembali normal sepenuhnya,” tambahnya.

(naw)

No more pages