Logo Bloomberg Technoz

Jika seseorang sudah terdiagnosis mengalami saraf kejepit, evaluasi lebih lanjut tetap diperlukan untuk mengetahui apakah sumber gangguan berasal dari saraf itu sendiri atau dari luar sistem saraf.

Pada pekerja kantoran, kondisi ini umumnya dipicu oleh posisi duduk yang tidak ergonomis atau aktivitas berulang dalam jangka waktu panjang.

Untuk mencegahnya, dr. Henry menyarankan agar karyawan melakukan peregangan otot dan sendi setiap dua jam sekali. Ia juga menekankan pentingnya berolahraga secara rutin, minimal tiga kali seminggu.

“Dalam setiap sesi olahraga, minimal durasinya 30 menit, dengan pembagian 5 menit pemanasan, 15 menit inti latihan, dan 10 menit pendinginan. Itu yang paling utama,” tambahnya.

Selain itu, postur saat bekerja di kantor juga harus diperhatikan, terutama posisi duduk dan tinggi pandangan mata terhadap layar laptop atau komputer. Posisi mata tidak boleh terlalu tinggi atau rendah agar leher dan tulang belakang tidak terbebani.

Ia juga mengimbau agar karyawan menjalani pemeriksaan laboratorium secara berkala untuk mengetahui kadar asam urat dan kolesterol dalam darah, karena faktor ini dapat memengaruhi kesehatan otot dan sistem peredaran darah.

“Pemeriksaan ini penting untuk mengevaluasi apakah fungsi otot dalam sistem molekuler terganggu atau tidak,” ujarnya.

“Kalau asam urat atau kolesterol tinggi, itu juga bisa mengganggu sirkulasi darah dan otot itu sendiri,” imbuhnya.

(dec/del)

No more pages