"Belanja pegawai sampai akhir Maret Rp79,5 triliun ini juga lebih cepat karena kita ingat bahwa pada Maret [Pemerintah RI] telah selesaikan pembayaran THR sebelum hari raya Idulfitri. Sedangkan pada 2024 itu THR keluar pada April sehingga seakan-akan [belanja pegawai] Maret agak tinggi. Tapi, kalau APBN April [angka] jadi normalize lagi," jelas Suahasil Nazara, Wakil Menteri Keuangan RI dalam taklimat media di kantor Kementerian Keuangan hari ini.
Belanja pegawai mencatat pertumbuhan 12,4% year-on-year dibanding realisasi Maret 2024 di mana tunjangan kinerja dan vakasi tumbuh tertinggi hingga 17,9%.
Pada saat yang sama, belanja bansos sampai akhir Maret mencapai Rp38,9 triliun yang setara 28,8% dari APBN. "Belanja bansos on time dan juga sesuai dengan perencanaan," kata Suahasil.
Secara total, belanja Pemerintah Pusat telah mencapai Rp413,2 triliun.
Angka itu setara dengan 15,3% dari total target belanja, lebih tinggi dibanding realisasi pada periode yang sama tahun 2022 dan 2023.
Suahasil menjelaskan, kenaikan belanja pemerintah pusat yang lebih rendah dibanding periode yang sama tahun 2024 adalah karena faktor penyelanggaraan Pemilu tahun lalu.
Pada tahun Pemilu 2024, belanja Pemerintah Pusat sampai akhir Maret telah mencapai Rp427,6 triliun di mana sebanyak Rp23,5 triliun adalah untuk belanja Pemilu.
(rui)






























