Logo Bloomberg Technoz

Sehingga, dengan kehadiran jaringan 10G dinilai kian memperkuat upaya tersebut dengan mempercepat konektivitas digital di semua aspek kehidupan. Meski begitu, perjalanan Xiong'an tidak sepenuhnya mulus.

Bloomberg melaporkan proyek senilai US$100 miliar (Rp1.678 triliun) ini masih kesulitan menarik investasi sektor swasta, bahkan ada yang menjulukinya sebagai "kota mati". Namun, China tetap menunjukkan tekad untuk memimpin dalam revolusi teknologi global. Dengan dunia yang sebagian besar masih berfokus pada pengembangan 5G, langkah ini memperlihatkan gambaran masa depan konektivitas super cepat.

Berbanding terbalik dengan China, Indonesia sendiri justru masih menghadapi tantangan besar dalam peningkatan kecepatan internet. Berdasarkan data Speedtest Global Index by Ookla, kecepatan rata-rata internet fixed broadband Indonesia tercatat 32,07 Mbps, sedangkan untuk mobile internet hanya 28,8 Mbps.

Angka ini jauh di bawah rata-rata dunia dan menempatkan Indonesia di peringkat 86 dunia untuk kategori mobile serta 121 untuk fixed broadband.

Dalam upaya mengejar ketertinggalan, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menargetkan peningkatan kecepatan internet nasional menjadi 37–40 Mbps, serta menghadirkan layanan internet kabel hingga 100 Mbps dengan harga terjangkau antara Rp100.000 hingga Rp150.000.

Namun, pencapaian ini sangat bergantung pada perluasan jaringan 5G, yang hingga kini masih terbatas. Oleh karena itu, pemerintah RI merencanakan lelang frekuensi baru pada 2025, termasuk pita 1,4 GHz, 700 MHz, 26 GHz, dan 2,6 GHz untuk mempercepat penetrasi layanan broadband dan mendukung program internet murah.

Dari sisi pengembangan teknologi, China sudah melangkah jauh ke depan dengan membangun infrastruktur masa depan, sementara Indonesia masih berjuang menguatkan fondasi jaringan 5G.

Ketimpangan ini terlihat nyata dibandingkan negara-negara tetangga di Asia Tenggara, di mana kecepatan internet Indonesia masih tertinggal dari Singapura (129,13 Mbps), Malaysia (105,36 Mbps), Vietnam (86,96 Mbps), hingga Thailand (65,47 Mbps). Bahkan dibanding Laos dan Filipina pun, Indonesia masih kalah cepat.

Perbandingan Kecepatan Internet Indonesia dengan Negara-Negara di Asia Tenggara:

China Luncurkan Internet 10G: Streaming Video 8K Tanpa Hambatan (Bloomberg Technoz/Asfahan)


- Singapura 129,13 Mbps (ada di urutan 15 dunia)
- Malaysia 105,36 Mbps (ada di urutan 20 dunia)
- Vietnam 86,96 Mbps (ada di urutan 37 dunia)
- Thailand 65,47 Mbps (ada di urutan 46 dunia)
- Laos 36,64 Mbps (ada di urutan 75 dunia)
- Filipina 36,36 Mbps (ada di urutan 77 dunia)
- Kamboja 32,27 Mbps (ada di urutan 82 dunia)
- Indonesia 28,80 Mbps (ada di urutan 86 dunia).

(ain)

No more pages