Politikus Partai Gerindra itu menggarisbawahi RUPTL sudah rampung. Ketika Bahlil pulang ke Tanah Air, kata dia, akan diadakan rapat terakhir sebelum RUPTL disahkan.
“Sesudah itu baru di-expose. Tapi dilapor dulu ke Komisi XII,” tuturnya.
Draf RUPTL itu bakal menjadi pedoman investasi PLN untuk jangka waktu 2025 sampai dengan 2034 mendatang.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi XII DPR Bambang Patijaya menuturkan RUPTL akan menjawab tantangan dan kebutuhan energi nasional hingga 2034.
Menurut Bambang, RUPTL tersebut nantinya bersifat adaptif atau fleksibel. Sehingga ada ruang untuk menambahkan ketentuan ketika suatu hal belum dapat diprediksi di tahun tersebut.
“Ketika permintaannya menurun karena satu dan lain hal, PLN sebagai pelaksanaan daripada RUPTL itu juga diberikan kesempatan untuk menunda suatu investasi atau pembangunan daripada pembangkit sehingga tidak membebani,” kata Bambang.
Sementara itu, Dirjen Ketangalistrikan Jisman Hutajulu berharap draf RUPTL yang baru itu dapat mengakomodasi rencana investasi dari PLN serta Independent power producer (IPP) nantinya.
“Kan pengalamannya yang lama-lama itu kan bangun-bangun ternyata tidak terserap. Kasihan kan, kita istilahnya itu lebih adaptif, tapi progresif,” kata Jisman.
Berdasarkan figur indikatif yang disampaikan PLN dalam Mandiri Investment Forum Selasa (11/2/2025), perusahaan setrum pelat merah itu berencana menambah kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBT) sekitar 102 GW sampai 2040.
Sepanjang periode 2025 sampai dengan 2040, PLN menargetkan tambahan sekitar 75 GW pembangkit EBT, dengan rincian pembangkit hidro atau air sebesar 25 GW, solar sebesar 27 GW, angin mencapai 15 GW, panas bumi sebesar 7 GW dan bioenergi sekitar 1 GW.
Pada periode itu, PLN turut memasukkan pembangkit nuklir dengan kapasitas 5 GW dan gas sebesar 22 GW.
PLN telah memetakan kebutuhan pembangunan jaringan transmisi sepanjang lebih dari 63.000 kilometer hingga 2040.
“Tanpa jaringan transmisi ini, tidak ada cara untuk memanfaatkan potensi energi terbarukan kita. Tidak ada transisi tanpa transmisi,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dikutip dari siaran pers.
(mfd/naw)