Para sumber ini meminta agar identitas mereka dirahasiakan karena informasi yang dibagikan bersifat pribadi.
Pergantian kepemimpinan ini akan terjadi pada masa krusial bagi BHP maupun sektor pertambangan secara keseluruhan. Dalam beberapa tahun terakhir, BHP dan para pesaing utamanya gagal merealisasikan sejumlah akuisisi besar.
Selain itu, perang dagang yang didorong Presiden Donald Trump telah menambah ketidakpastian terhadap permintaan komoditas utama di masa depan.
BHP tengah memulai sejumlah proyek pertumbuhan yang membutuhkan investasi besar. Siapa pun pengganti Henry nantinya akan dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan sulit mengenai alokasi modal, termasuk apakah perusahaan dapat melanjutkan rencana belanja agresifnya sambil tetap mempertahankan kebijakan dividen dan pengelolaan utang.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa BHP telah mulai melakukan penghematan besar-besaran dan memperketat pengeluarannya di seluruh lini bisnis.
Pencarian pengganti Henry diperkirakan akan menjadi salah satu agenda utama Ketua Dewan Komisaris yang baru, Ross McEwan. Henry telah memimpin BHP sejak Januari 2020. Jika ia mengundurkan diri pada awal 2026, maka masa jabatannya akan mencapai enam tahun — sejalan dengan rata-rata masa jabatan para pendahulunya.
Selama masa kepemimpinannya, Henry yang kini berusia 59 tahun, telah melakukan transformasi besar dalam perusahaan. Dalam dua tahun pertama, BHP mengumumkan rencana menjual bisnis minyak dan gasnya, membongkar struktur dual listing, serta menyetujui pembangunan tambang potasium raksasa di tanah kelahirannya, Kanada.
Henry juga membawa BHP kembali ke arena akuisisi setelah lama absen, yang berpuncak pada upaya ambisius namun gagal untuk mengakuisisi Anglo American Plc senilai USD49 miliar. Proposal itu ditolak oleh Anglo karena dinilai terlalu kompleks dan berisiko tinggi.
Slattery, yang sebelumnya mengelola aset minyak dan gas lepas pantai BHP (yang kemudian dilepas ke Woodside Energy Group Ltd.), ditunjuk sebagai Presiden BHP Australia pada 2022 — posisi yang jauh lebih terbuka secara publik.
Pant, mantan bankir yang bergabung dengan BHP sejak 2016, sebelumnya menjabat Chief Commercial Officer sebelum menjadi CFO pada tahun lalu. Udd memiliki latar belakang teknis namun kini menempati posisi operasional penting dan sukses memimpin bisnis tembaga BHP di Amerika.
Jika Pant atau Slattery ditunjuk sebagai CEO, maka untuk pertama kalinya BHP — perusahaan tambang terbesar di dunia — akan dipimpin oleh seorang perempuan, terobosan penting di industri yang selama ini dikenal minim keberagaman di level tertinggi. Dari sekitar tiga lusin perusahaan tambang di indeks ASX200, hanya satu yang saat ini memiliki CEO perempuan.
Namun, siapa pun pengganti Henry nantinya akan mewarisi sejumlah tantangan besar. Meski mencetak laba besar dalam beberapa tahun terakhir, posisi keuangan BHP saat ini mulai terasa ketat. Perusahaan telah berada di batas atas target utang internalnya, bahkan sebelum mulai membiayai proyek-proyek pertumbuhan yang sangat mahal.
BHP berencana menginvestasikan miliaran dolar untuk mencegah penurunan produksi tembaga di tambang Escondida, memperluas tambang potasium di Kanada, serta mengembangkan proyek tembaga di Argentina dan Australia.
Perhatian terhadap alokasi modal juga menjadi fokus utama di kalangan perusahaan tambang besar lainnya tahun ini, menurut para analis dari Citigroup Inc. dan Jefferies Financial Group Inc.
Dalam kasus BHP, perusahaan semakin memperketat fokus pada efisiensi biaya. Inflasi upah menjadi salah satu faktor penyumbang tekanan. Di wilayah Pilbara yang kaya bijih besi di Australia, serikat pekerja mulai aktif menegosiasikan upah — situasi yang belum pernah terjadi dalam dua dekade terakhir — yang menambah tekanan di area bisnis lainnya.
Perusahaan pun telah memangkas dividen ke tingkat minimum sesuai kebijakan saat ini, dan para sumber menyebutkan bahwa mereka tidak mengharapkan adanya perubahan kebijakan dalam waktu dekat. Kecuali harga komoditas naik signifikan, perusahaan mungkin harus menyesuaikan kebijakan utangnya atau menunda sebagian rencana pertumbuhan tersebut.
(bbn)
































