"Banyak ekonomi negara berkembang [emerging market] dapat menghadapi perlambatan signifikan tergantung pada penetapan tarif. Kami telah menurunkan perkiraan pertumbuhan untuk kelompok tersebut sebesar 0,5 poin persentase, menjadi 3,7%," ujar Direktur Departemen Riset IMF Pierre-Oliver Gourinchas.
IMF juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 2,8% pada tahun ini dan 3% pada tahun depan. Angka ini turun dibandingkan dengan proyeksi sebesar 3,3% untuk 2025 dan 2026 pada laporan Januari.
Gourinchas mengatakan dunia memasuki era baru karena sistem ekonomi global yang telah beroperasi dalam 80 tahun terakhir sedang diatur ulang. Sejak akhir Januari, banyak pengumuman tarif telah dibuat, dengan puncaknya pada 2 April 2025, dengan pungutan yang hampir universal dari AS dan tarif balasan dari beberapa mitra dagang. Tarif efektif yang diterapkan AS telah melonjak melampaui level yang dicapai lebih dari 100 tahun yang lalu, sementara tarif untuk AS juga telah meningkat.
Dengan jalur alternatif yang mengecualikan pengumuman tarif pada April, pertumbuhan global hanya akan mengalami penurunan proyeksi yang kecil menjadi 3,2% pada tahun ini.
"Kami juga akan menggunakan prakiraan berbasis model untuk menggabungkan penangguhan sementara sebagian besar tarif yang diumumkan pada 9 April, bersama dengan peningkatan tarif bilateral antara China dan AS ke tingkat yang sangat tinggi," ujar Gourinchas dalam konferensi pers.
"Penghentian sementara ini, lanjut dia, bahkan jika diperpanjang secara permanen, memberikan prospek pertumbuhan yang sama dengan prakiraan acuan, yaitu 2,8%, meskipun beberapa negara yang dikenai tarif tinggi dapat memperoleh manfaat."
IMF memandang prospek pertumbuhan dunia akan segera membaik jika ketegangan perdagangan mereda dan keluhan lama tentang hambatan nontarif dan langkah-langkah distorsi perdagangan oleh beberapa negara teratasi.
Namun, IMF mengatakan risiko jangka pendek adalah eskalasi perang dagang lebih lanjut dengan konsekuensi tidak langsung terhadap pertumbuhan. Lembaga yang berpusat di Washington ini memangkas proyeksi pertumbuhan perdagangan global tahun ini sebesar 1,5 poin persentase dan hanya melihat sedikit pemulihan tahun depan.
"Risiko-risiko terhadap ekonomi global telah meningkat dan mengarah ke sisi negatif," kata Gourinchas.
(lav)






























