Logo Bloomberg Technoz

"Dan hampir sehari penuh tidak cukup bagi Rusia untuk merespons usulan Ukraina untuk gencatan senjata penuh--mulai sekarang, sejak Paskah, dan berlangsung selama 30 hari." Namun, ia menambahkan bahwa tidak ada peringatan serangan udara pada Minggu (20/4/2025).

Zelensky melaporkan banyak pelanggaran yang dilakukan Rusia hingga Minggu pagi. (Bloomberg)

Operasi paling aktif terjadi di sekitar Pokrovsk dan Siversk di timur Ukraina, tempat pasukan Kremlin terus menggunakan persenjataan berat.

Namun, tidak ada pihak yang melaporkan adanya serangan rudal atau kawanan pesawat nirawak skala besar yang telah terjadi secara teratur dalam perang, yang kini memasuki tahun keempat.

"Tentara kami di mana-mana merespons dengan cara yang pantas diterima musuh dalam situasi pertempuran tertentu," kata Zelenskiy dalam unggahannya di X. "Ukraina akan terus meniru tindakan Rusia."

Departemen Luar Negeri AS mengatakan akan menyambut baik perpanjangan gencatan senjata.

"Kami telah melihat pengumuman Presiden Putin tentang gencatan senjata sementara karena Paskah," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan yang dikirim melalui email kepada Reuters pada Minggu. "Saat kami menilai keseriusan mereka dalam hal ini, kami akan menyambut baik jika gencatan senjata diperpanjang setelah Minggu."

Putin memerintahkan gencatan senjata yang hanya berlangsung selama satu hari itu dalam pertemuan yang disiarkan televisi pada Sabtu dengan kepala staf umum militer, Valery Gerasimov. Gencatan senjata akan berakhir pada tengah malam waktu Moskow.

Zelenskiy menepis pernyataan itu sebagai "upaya lain dari Putin untuk mempermainkan nyawa manusia." Bahkan saat pemimpin Rusia itu berbicara, peringatan serangan udara menyebar di seluruh Ukraina, di mana drone penyerang terdeteksi di langit.

"Jika gencatan senjata benar-benar terjadi, Ukraina mengusulkan untuk memperpanjangnya setelah hari Paskah pada 20 April," tulisnya. "Itulah yang akan mengungkapkan niat Rusia yang sebenarnya—karena 30 jam sudah cukup untuk menjadi berita utama, tetapi tidak untuk membangun kepercayaan yang tulus. 30 hari bisa memberikan kesempatan untuk perdamaian."

Langkah Putin ini muncul sehari setelah AS memperingatkan mereka mungkin akan segera menghentikan upaya-upaya yang dipimpin Presiden Donald Trump untuk mengakhiri perang di Ukraina jika tidak ada kemajuan yang berarti menuju gencatan senjata.

Trump, yang pada masa kampanye berjanji akan segera mengakhiri perang, mengungkapkan rasa frustrasi yang semakin meningkat terhadap Putin. Namun, ia menunjukkan tekadnya untuk mencapai kesepakatan dalam waktu 100 hari setelah dia dilantik pada 20 Januari, yang jatuh pada 30 April.

Bloomberg melaporkan pada Jumat, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, AS terbuka untuk mengakui Krimea—yang telah diduduki Rusia sejak 2014—sebagai bagian dari Rusia berdasarkan perjanjian damai dengan Ukraina.

Kerangka kerja AS yang dipresentasikan kepada para sekutunya pada Kamis, mencakup pelonggaran sanksi terhadap Moskow jika terjadi gencatan senjata berlangsung lama.

Vladimir Putin. (Dok: Bloomberg)

Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha pada Sabtu mengatakan negaranya telah menyetujui "tanpa syarat" proposal AS untuk "gencatan senjata sementara selama 30 hari." Sebaliknya, Rusia "memberlakukan berbagai syarat dan meningkatkan teror terhadap Ukraina, warga sipil, dan infrastruktur sipil di seluruh negeri," kata Sybiha di X.

Rusia mengikat persetujuannya atas penghentian permusuhan dengan pencabutan sanksi dan penangguhan pengiriman senjata ke Ukraina, di antara hal-hal lainnya.

Beberapa minggu terakhir ini telah terjadi sepasang serangan rudal Rusia yang sangat mematikan terhadap target-target sipil di Ukraina, termasuk di Kryvih Rih, kota asal Zelenskiy, dan kota Sumy di bagian timur laut.

Pada saat yang sama, pasukan Rusia, yang menguasai sekitar 20% wilayah Ukraina, terus bergerak maju ke medan perang. Pada Sabtu, Moskow mengatakan mereka telah mengusir pasukan Ukraina dari desa di wilayah Rusia Kursk; Gerasimov mengatakan Rusia telah merebut kembali 99,5% wilayah yang pernah dikuasai pasukan Kyiv di Kursk.

Sementara itu, Rusia dan Ukraina masing-masing menukar 246 tahanan perang pada Sabtu. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, pihaknya juga membebaskan 31 tentara Ukraina yang terluka sebagai ganti 15 tentara Rusia yang membutuhkan perawatan medis mendesak.

Pertukaran, yang ditengahi oleh Uni Emirat Arab, tersebut merupakan kesepakatan terbaru yang telah membebaskan ribuan tentara.

(bbn)

No more pages