Lembaga yang berbasis di Jenewa itu kini memperkirakan volume perdagangan barang dunia akan mengalami penurunan sebesar 0,2% pada tahun 2025. Angka ini hampir tiga poin persentase lebih rendah dibandingkan estimasi jika tidak terjadi perang dagang, menandai pembalikan tajam dari ekspektasi optimistis di awal tahun.
Sementara itu, di tengah dinamika global yang terus berubah, beberapa bank sentral mengambil langkah kebijakan yang berbeda. Selain keputusan European Central Bank (ECB) dan Bank Sentral Kanada, bank sentral di Korea Selatan, Botswana, dan Namibia memilih untuk mempertahankan suku bunga acuannya.
Di sisi lain, Mesir dan Denmark mengambil langkah pelonggaran dengan menurunkan suku bunga. Namun, langkah paling mengejutkan datang dari Turki, yang justru menaikkan biaya pinjaman secara tak terduga di tengah ketidakpastian global.
Eropa
Perusahaan-perusahaan di Inggris memangkas jumlah tenaga kerja dalam laju tercepat sejak awal pandemi, tepat sebelum diterapkannya kenaikan pajak penggajian sebesar £26 miliar dan pemberlakuan tarif impor dari AS. Jumlah lowongan kerja pada kuartal pertama tahun ini turun ke bawah tingkat prapandemi untuk pertama kalinya sejak 2021.
Sementara itu, keyakinan investor terhadap perekonomian Jerman merosot tajam, menyusul kebijakan perdagangan Donald Trump yang berubah-ubah dan berpotensi menghambat pemulihan ekonomi yang baru mulai tumbuh. Indeks ekspektasi dari lembaga riset ZEW anjlok ke minus 14 pada April dari sebelumnya 51,6 pada bulan sebelumnya.
AS & Kanada
Perekonomian AS diperkirakan akan kehilangan miliaran dolar pendapatan pada 2025 akibat penurunan kunjungan wisatawan mancanegara dan boikot terhadap produk-produk buatan AS. Faktor-faktor ini semakin menambah daftar panjang tekanan ekonomi yang menjaga risiko resesi tetap tinggi.
Di sisi lain, emas yang sebelumnya membanjiri gudang bursa berjangka AS sebagai bagian dari strategi arbitrase terkait tarif, kini mulai keluar secara perlahan. Risiko bahwa logam mulia dapat dikenakan bea masuk membuat harga emas di pasar berjangka New York (Comex) melonjak jauh di atas patokan harga global dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi ini menciptakan peluang bagi para pedagang untuk mengirim emas ke AS dan memanfaatkan selisih harga yang tidak biasa tersebut.
Meskipun sejumlah pimpinan bank besar mengungkapkan kekhawatirannya terhadap arah perekonomian dalam beberapa pekan terakhir, laporan kinerja mereka pada kuartal pertama menunjukkan kekhawatiran tersebut belum tercermin dalam angka-angka keuangan mereka.
Asia
Pemerintah China memerintahkan maskapai-maskapai domestiknya untuk tidak lagi menerima pengiriman pesawat Boeing Co, sebagai bagian dari perang dagang balas-membalas yang tengah berlangsung. Langkah ini diambil setelah Trump memberlakukan tarif impor hingga 145% terhadap barang-barang asal China, menurut sumber yang mengetahui kebijakan tersebut.
Ekspor China melonjak pada bulan Maret, tepat sebelum kenaikan besar tarif dari AS diberlakukan bulan ini. Pengiriman barang ke Asia Tenggara mendekati rekor tertinggi. Dalam nilai dolar, ekspor China meningkat 12,4% dibandingkan tahun sebelumnya, jauh melampaui perkiraan analis, menurut data bea cukai. Ekspor ke Vietnam dan Thailand mencetak rekor, sementara penjualan ke AS naik lebih dari 44% dibandingkan bulan Februari dan mencapai lebih dari US$40 miliar.
Kunjungan luar negeri pertama Presiden Xi Jinping tahun ini awalnya bertujuan untuk menunjukkan pengaruh China di kawasan. Namun, ancaman tarif dari Trump mengubah agenda tersebut menjadi upaya menjaga agar para pemimpin Asia Tenggara tidak membuat kesepakatan yang merugikan Beijing. Kunjungan Xi juga menyoroti posisi sulit yang dihadapi negara-negara Asia Tenggara. Mereka kini menjadi jalur penting bagi ekspor China menuju AS sejak diberlakukannya tarif pada masa jabatan pertama Trump. Kini, di tengah upaya mencari pengecualian dari gelombang tarif terbaru, negara-negara ini juga khawatir bahwa produk murah dari China justru akan membanjiri pasar domestik mereka sendiri.
Negara Berkembang
Trump menarik negara-negara tetangga terdekat AS ke dalam pusat konflik dagangnya dengan China. Ia berusaha menyingkirkan raksasa Asia tersebut dari kawasan yang selama ini dianggap sebagai ‘halaman belakang’ AS. Ini merupakan upaya diplomatik besar-besaran untuk menahan laju pengaruh China yang terus meluas di Amerika Latin—kawasan di mana China kini menjadi salah satu pemberi pinjaman utama, mitra dagang terbesar, sekaligus duri yang semakin mengganggu bagi Washington.
Utusan utama Trump untuk Timur Tengah menyatakan bahwa AS akan memfokuskan upayanya untuk membatasi pengayaan uranium dan kemampuan rudal Iran, ketimbang membongkar seluruh program nuklir negara itu. Pernyataan Steve Witkoff, yang mengindikasikan kesiapan AS untuk menerima sebagian program pengayaan, menjadi langkah diplomatik signifikan. Pernyataan ini bertentangan dengan kubu garis keras di AS dan Israel—yang menginginkan pembongkaran total program nuklir Iran—sekaligus mengurangi tekanan untuk segera memulihkan sanksi Dewan Keamanan PBB, yang mewajibkan Iran menghentikan seluruh kegiatan terkait pengayaan.
Pertumbuhan ekonomi Peru melambat lebih dari perkiraan pada Februari, meski pemerintah tengah menggenjot target pertumbuhan tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Pemerintah Peru menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4% tahun ini, yang akan menjadi laju tertinggi sejak 2018. Namun, para ekonom masih meragukan target ambisius tersebut.
(bbn)

































