Bloomberg Technoz, Jakarta - Meski tren kenaikan harga emas dunia terhenti pada Kamis, analis menilai, pasar tetap mendukung komoditas paling berharga di dunia ini. Emas tercatat turun 1,4% pada US$3.296,78/troy ons, menurut data Bloomberg. Koreksi emas menjadi pembalikan arah usai menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di US$3.350,3/troy ons.

“Ketidakpastian tentang skala dan luasnya tarif, ketidakpastian atas rencana strategis pemerintahan AS, dan sejauh mana mitra dagang Amerika akan merespons,” kata Nicholas Frappell, kepala pasar institusional global di ABC Refinery dilaporkan Bloomberg News, Jumat (18/4/2025).

Kenaikan sepekan emas 4,3% secara point-to-point mengindakasikan investor tengah mengambil posisi ambil untung (profit taking).  Periode year-to-date (ytd) harga emas sudah meroket 26,75% dan nyaris 40% dalam satu tahun terakhir. Peningkatan harga juga di kisaran 9,7% dibandingkan bulan lalu.

Saat dunia masih sibuk memperhatikan perkembangan perang dagang Donald Trump, muncul optimisme adanya dialog antara Amerika Serikat (AS)-Jepang.