Logo Bloomberg Technoz

Realisasi Minim, Program MBG Kehilangan Momentum Genjot Daya Beli

Dovana Hasiana
17 April 2025 19:40

Prabowo Apresiasi Makan Gratis (Dok. BPMI Setpres)
Prabowo Apresiasi Makan Gratis (Dok. BPMI Setpres)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom menilai realisasi anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang masih rendah di awal pelaksanaannya bisa membuat program tersebut kehilangan momentum untuk memulihkan ekonomi dan menyelamatkan daya beli masyarakat yang sangat membutuhkan.

Ekonom Universitas Andalas Syafruddin Karimi mengatakan, dari perspektif ekonomi, Program MBG semestinya menjadi bagian dari kebijakan fiskal ekspansif yang bersifat countercyclical. Dalam situasi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih dan daya beli masyarakat masih rapuh, belanja negara seperti MBG seharusnya menyalurkan dana langsung ke sektor-sektor produktif, termasuk pertanian, peternakan, industri makanan lokal, dan logistik.

"Keterlambatan pelaksanaan berarti kehilangan momentum fiskal di saat masyarakat sangat membutuhkannya," ujar Syafruddin kepada Bloomberg Technoz, Kamis (17/3/2025). 


Dari sisi kesehatan dan pembangunan manusia, MBG dirancang untuk mengatasi jebakan malnutrisi, yang dianggap sebagai lingkaran setan kekurangan gizi yang berdampak pada produktivitas dan kualitas sumber daya manusia dalam jangka panjang. 

Syafruddin mengatakan, lambatnya pelaksanaan menunjukkan adanya kelemahan dalam koordinasi lintas kementerian dan kesiapan birokrasi di lapangan. Jika kondisi ini dibiarkan, target-target gizi nasional bisa meleset dan menyebabkan tekanan tambahan pada indikator pembangunan manusia.