Bloomberg Technoz, Jakarta - Risiko investasi di pasar saham masih tinggi karena dinamika perang tarif yang ditabuh oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ini membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rapuh dan berfluktuatif meskipun kemarin ditutup di zona hijau dengan apresiasi mencapai 286,03 poin atau menguat 4,79% hingga ada di posisi 6.254,02.
Berseberangan jauh dengan IHSG yang Bullish, investor asing masih gencar melangsungkan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp751,6 miliar pada perdagangan saham di seluruh pasar. Sama halnya, di pasar reguler investor asing juga mencatat net sell hingga Rp631,86 miliar.
Adapun investor asing net sell yang besar pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencapai Rp533,32 miliar. Tidak sejalan dengan tekanan jual yang terjadi, saham BMRI tetap berhasil menguat 6,69% dan ditutup di posisi Rp5.025/saham.

Berikut 10 saham dengan angka net sell tertinggi oleh investor asing selama perdagangan kemarin, Kamis (10/4/2025):
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp533,32 miliar
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp212,92 miliar
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp188,01 miliar
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp111,2 miliar
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp87,56 miliar
- PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) Rp29,2 miliar
- PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) Rp28,9 miliar
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp21,18 miliar
- PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) Rp20,99 miliar
- PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) Rp20,19 miliar
Sedang, investor asing mencatatkan net buy terbanyak pada saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencapai Rp51,8 miliar. Bersamaan dengan aksi beli yang masif, saham GOTO berhasil menguat 13,43% hingga ada di posisi Rp76/saham.

Berikut 10 saham dengan angka net buy tertinggi yang paling jadi incaran oleh investor asing selama perdagangan Kamis (10/4/2025):
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp51,8 miliar
- PT Petrosea Tbk (PTRO) Rp49,77 miliar
- PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) Rp49,04 miliar
- PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) Rp43,85 miliar
- PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) Rp42,19 miliar
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp36,41 miliar
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Rp33,11 miliar
- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Rp27,52 miliar
- PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp25,58 miliar
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) Rp22,79 miliar
Analis Sebut Pasar Saham Masih Berisiko
Ekonom mengingatkan kondisi pasar saham Indonesia masih jauh dari kata aman, walaupun IHSG menguat signifikan pada perdagangan saham kemarin, Kamis (10/4/2025).
“Saya masih melihat risiko ke depan masih cukup tinggi, meski dengan kenaikan signifikan hari ini. Penguatan hari ini dipengaruhi oleh meredanya kekhawatiran setelah Trump menurunkan tarif impor (kecuali China) menjadi 10%, yang tadinya bisa mencapai hampir 50% selama 90 hari,” kata Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Wisnubroto, kepada Bloomberg Technoz, Kamis (10/4/2025).
Rully menambahkan bahwa penurunan tajam IHSG pada awal perdagangan Selasa lalu, menciptakan peluang karena banyak saham kini terlihat "murah" secara valuasi. Namun demikian, investor tetap perlu waspada karena tekanan eksternal dan ketidakpastian global masih membayangi, sehingga "risiko ke depan masih sangat tinggi."
Dalam kondisi pasar yang mulai mencoba rebound, Rully merekomendasikan beberapa saham berbasis fundamental kuat untuk investasi jangka panjang. Di antaranya adalah:
- BBCA (Bank Central Asia)
- AMRT (Alfamart)
- ICBP (Indofood CBP)
- JPFA (Japfa Comfeed).
(fad/hps)