Logo Bloomberg Technoz

"Terjadi volatilitas yang luar biasa dan pasar, bisnis, dan rumah tangga mencoba memproses semua informasi yang masuk, khususnya mengenai kebijakan perdagangan," kata Hammack, yang pernah menjabat sebagai co-head of global financing di Goldman Sachs sebelum meninggalkan bank tersebut awal tahun lalu. "Secara umum, pasar cukup baik bekerja sendiri, dan saya pikir itulah yang telah kita lihat."

Penurunan Treasury AS yang disebabkan oleh kebijakan perdagangan Trump membuat imbal hasil jangka panjang lebih tinggi dan memicu perbincangan bahwa The Fed mungkin perlu turun tangan untuk menstabilkan pasar jika penurunan pasar obligasi terus berlanjut.

Setelah beberapa hari mengalami volatilitas, aksi jual Treasury semakin dalam pada Rabu setelah tarif tambahan AS mulai berlaku dan China membalas dengan pungutan lebih lanjut atas barang-barang AS. Imbal hasil acuan 30 tahun sempat naik di atas 5%.

Ahli strategi di Deutsche Bank AG dan Jefferies dan CEO Apollo Global Management Inc termasuk di antara mereka yang mengatakan bahwa The Fed mungkin perlu campur tangan jika gejolak pasar terus berlanjut.

George Saravelos, Kepala Strategi FX Global di Deutsche Bank, mengatakan bank sentral perlu mempertimbangkan pelonggaran kuantitatif darurat, atau pembelian obligasi, jika gangguan terus berlanjut.

Sementara itu, Thomas Simons dari Jefferies menyarankan agar The Fed beralih ke instrumen yang digunakannya pada saat krisis-krisis sebelumnya, termasuk membebaskan Treasury dan deposito dari rasio leverage tambahan bank.

Simons bilang aturan SLR mengharuskan lembaga-lembaga keuangan menyisihkan sejumlah modal relatif terhadap aset-aset mereka. Langkah ini akan membantu para dealer memperluas neraca keuangan mereka dan menahan sekuritas yang dijual oleh pihak lain.

Instrumen The Fed

Gubernur The Fed Cleveland mengatakan bank sentral AS memiliki instrumen yang bisa digunakan untuk mengintervensi pasar uang jika suku bunga The Fed mulai diperdagangkan di luar kisaran target, yang saat ini sebesar 4,25%-4,5%. "Itu adalah sesuatu yang siap dilakukan kapan saja," katanya.

Hammack mengaku skeptis bahwa menyesuaikan rasio leverage tambahan akan mengurangi tekanan. "Tidak jelas apakah menghapus batasan SLR akan menciptakan lebih banyak kapasitas risiko di bank dan lembaga intermediasi lainnya mengingat hanya karena tingkat volatilitasnya," ujarnya.

Para pembuat kebijakan biasanya melakukan intervensi pasar pada saat-saat ekstrem ketika ada tanda-tanda pembekuan pasar kredit.

Para pejabat mengatakan mereka memperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada level saat ini sampai mereka mengetahui lebih lanjut bagaimana ekonomi akan terpengaruh secara keseluruhan oleh kebijakan Trump mengenai perdagangan, imigrasi, dan regulasi.

Gubernur The Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa dampak inflasi dari tarif membuat bank sentral kecil kemungkinan akan menurunkan suku bunga, bahkan jika ekonomi mulai memburuk.

Hammack mengatakan bahwa suku bunga "cukup ketat" setelah para pejabat menurunkan biaya pinjaman sebesar satu poin persentase penuh tahun lalu. Ia lebih memilih menunggu kejelasan lebih rinci terkait arah perekonomian sebelum menyesuaikan kebijakan. 

"Saya lebih suka menunggu dan bergerak ke arah yang benar daripada bergerak cepat ke arah yang salah," tandasnya.

(bbn)

No more pages