Telkom (TLKM) dan BCA (BBCA) menjadi dua saham teratas yang diserok asing, menandakan optimisme terhadap sektor telekomunikasi dan perbankan yang relatif tahan krisis.
Astra International (ASII) juga menjadi pilihan strategis karena eksposurnya yang luas di sektor otomotif, pertambangan, dan pembiayaan. Demikian pula PGAS dan Petrosea (PTRO), yang menunjukkan sektor energi kembali menjadi incaran saat harga komoditas global volatil.
Sektor Energi dan Infrastruktur Jadi Primadona
Saham-saham infrastruktur seperti XL Axiata (EXCL) dan Telkom menunjukkan daya tarik tinggi, seiring dengan meningkatnya kebutuhan konektivitas dan proyek infrastruktur nasional yang tetap berjalan meski tekanan global meningkat.
Sementara sektor energi tampil defensif, tercermin dari masuknya PGAS dan PTRO ke dalam radar asing. Dalam kondisi krisis global, saham energi cenderung memberikan lindung nilai karena keterkaitannya dengan harga komoditas global.
Potensi Rebound Saham yang Oversold
Yang menarik, saham seperti MAPA, yang turun hingga -33,3% dalam sehari, justru diborong asing. Hal ini bisa mengindikasikan potensi teknikal rebound atau adanya valuasi yang dianggap undervalued oleh investor institusi asing.
Saham SCMA dan JPFA juga masuk radar pembelian asing meski tekanan sektor konsumsi cukup besar. Ini menunjukkan adanya strategi bottom fishing oleh pelaku pasar global.
IHSG di Titik Kritis: Sentimen Luar Lebih Dominan
Penurunan IHSG ke level 5.976 menandai fase pasar bearish yang belum menunjukkan tanda pembalikan kuat. Tekanan jual masih dominan, dengan kekhawatiran investor terhadap arah kebijakan ekonomi global dan regional. Namun, aksi akumulasi asing memberi harapan bahwa level saat ini bisa menjadi area konsolidasi atau bahkan awal fase bottoming.
Meskipun IHSG mengalami tekanan signifikan, arah arus modal asing menunjukkan bahwa pasar tidak sepenuhnya ditinggalkan. Sebaliknya, investor global masih mencari peluang di saham-saham berfundamental kuat dengan valuasi menarik.
Bagi investor ritel, penting untuk mencermati arah pergerakan dana asing sebagai sinyal penting dan melakukan diversifikasi dengan fokus pada sektor yang tahan terhadap tekanan eksternal.
(red)





























