China Beri Tarif Balasan 84% ke AS, RI Langsung kena Dampak
Redaksi
10 April 2025 07:00

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Mandiri memperkirakan tarif balasan China ke AS akan berdampak langsung bagi Indonesia. Dampak langsung dari perang dagang ini akan terasa di sektor keuangan dan ekspor. Pasar keuangan domestik diprediksi akan mengalami volatilitas tinggi dalam jangka pendek.
“Dampak langsung untuk Indonesia bisa terlihat dari meningkatnya volatilitas di pasar keuangan, dengan potensi tekanan jangka pendek pada rupiah dan imbal hasil obligasi. Kinerja ekspor komoditas juga perlu diwaspadai karena permintaan global bisa melemah,” ujar Andry Asmoro, Chief Economist Bank Mandiri, dalam laporannya Rabu (9/4/2025).
Kemarin, 9 April 2025, Rupiah ditutup stagnan di level Rp16.865 per dolar AS, melemah 4,74% secara year-to-date (ytd). Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah RI tenor 10 tahun naik 5,5 basis poin menjadi 7,14%, atau naik 13,8 bps ytd.
Di sisi lain, US Dollar Index (DXY) tercatat di 102,17 (melemah 6,32% ytd), dan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun berada di 4,46% (turun 10,7 bps ytd), mencerminkan perpindahan modal investor ke aset aman akibat tingginya ketidakpastian.
Andry menjelaskan langkah saling balas ini memicu kekhawatiran di pasar global akan terjadinya perlambatan ekonomi yang lebih luas. Tidak hanya berpengaruh ke dua negara adidaya tersebut, tensi dagang ini juga menyeret negara berkembang seperti Indonesia ke dalam pusaran ketidakpastian global.






























