"Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia, untuk itu saya harus konsultasi pada pemimpin daerah [Gaza] tersebut. Karena terus kami dikirim utusan, ditelepon gimana kesiapan Indonesia untuk bantu penyelesaian atau membantu mendorong penyelesaian di Gaza," ucap dia.
"Ini sesuatu yang rumit, yang tidak ringan, tapi komitmen RI dalam mendukung keselamatan rakyat Palestina, mendukung kemerdekaan Palestina, saya kira mendorong Pemerintah Indonesia untuk berperan lebih aktif."
Prabowo sendiri dijadwalkan bertemu dengan Presiden UEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan di Abu Dhabi. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo mengaku mereka akan membahas perkembangan geopolitik dan geoekonomi.
Setelah dari Abu Dhabi, Prabowo akan melanjutkan lawatannya ke Turki untuk membalas kunjungan kenegaraan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan ke Jakarta dua bulan lalu. Selain itu, Prabowo akan menghadiri Antalya Diplomacy Forum sekaligus menjadi pembicara pada sesi leader’s talk.
Prabowo mengungkapkan akan membahas sejumlah persoalan dengan Erdogan, termasuk persoalan geopolitik dan ekonomi, serta kerja sama di berbagai sektor.
"Di situ, Antalya, saya juga akan melaksanakan konsultasi dengan beliau [Presiden Erdogan] tentang beberapa hal, juga menyangkut geopolitik dan geoekonomi, juga kerja sama industri dan perdagangan, dan pendidikan serta kebudayaan. Kita punya hubungan yang cukup luas dan komprehensif dengan Turkiye," ujar dia.
Setelahnya, Prabowo akan melanjutkan kunjungannya ke Kairo, Mesir untuk menemui Presiden Mesir Abdul Fattah El-Sisi. Lalu, dia dijadwalkan bertolak ke Doha, Qatar untuk bertemu dengan Kepala Negara Qatar, Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani.
"Saya akan terbang ke Doha, Qatar untuk melaksanakan kunjungan kenegaraan dan untuk menyelesaikan kesepakatan antara Qatar dan Indonesia, juga tanda tangan berbagai perjanjian dan kesepakatan yang cukup strategis bagi kedua negara," katanya.
Terakhir, Prabowo akan mengakhiri kunjungan luar negerinya dengan mengunjungi Yordania. "Dari situ [Qatar], saya ke Jordan, kunjungan kenegaraan dan sekali lagi konsultasi dengan Raja Abdullah II," pungkas dia.
(azr/ros)






























