Logo Bloomberg Technoz

Langkah ini tak hanya memperlancar arus barang masuk bagi industri dalam negeri, tetapi juga memperkuat posisi tawar Indonesia dalam rantai pasok global. Di saat negara lain terhambat tarif tinggi, Indonesia menempatkan dirinya sebagai mitra dagang yang lebih efisien dan kompetitif.

Jalur Diplomatik Tetap Diutamakan

Meski peluang ekspansi ekspor terbuka lebar, pemerintah tetap menekankan pentingnya diplomasi dagang. “Mayoritas negara memilih jalur negosiasi untuk menurunkan tensi perdagangan. Kita juga terus mengupayakan penyelesaian melalui dialog dan penguatan kerja sama bilateral,” tegas Kemenkeu.

Saat ini, Indonesia tengah mengoptimalkan negosiasi tarif dan memperluas investasi dengan negara mitra utama. Strategi ini diharapkan tidak hanya menjadi respons jangka pendek, tetapi juga langkah berkelanjutan untuk memperkuat fondasi perdagangan Indonesia di tengah ketidakpastian global.

Komoditas Unggulan Indonesia yang Berpeluang Besar:

1. Tekstil dan Produk Garmen

Produk: pakaian jadi, kaus, sepatu olahraga

Negara pesaing terdampak tarif AS: Vietnam (tarif 46%), Bangladesh (37%), China (34%)

Peluang: Indonesia bisa ambil alih sebagian ekspor ke AS yang sebelumnya dikuasai ketiga negara ini.

2. Elektronik dan Komponen

Produk: semikonduktor, peralatan listrik, suku cadang elektronik

Negara pesaing terdampak: China, Vietnam, Korea Selatan

Peluang: Tingginya tarif terhadap China dan Vietnam memberi ruang ekspor lebih besar bagi RI.

3. Alas Kaki dan Produk Kulit

Produk: sepatu kulit, sandal, sepatu olahraga

Negara pesaing terdampak: Vietnam, China, India

4. Produk Kayu dan Furnitur

Produk: mebel kayu, rotan, panel kayu

Negara pesaing terdampak: China, Vietnam, Malaysia

5. Produk Perikanan

Produk: udang, tuna, kepiting olahan

Negara pesaing terdampak: Vietnam, Thailand, India

6. Makanan dan Minuman Olahan

Produk: produk ikan olahan, mi instan, kopi instan

Negara pesaing terdampak: Thailand, Vietnam, Filipina

7. Produk Logam dan Baja

Produk: baja, aluminium, nikel

Negara pesaing terdampak: China, Korea Selatan, India

(red)

No more pages