Logo Bloomberg Technoz

Arsalan Shahla - Bloomberg News

Bloomberg, Iran memperingatkan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam terhadap agresi militer apa pun, sambil menegaskan kembali komitmennya terhadap perdamaian regional dan program nuklir sipil. Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan resmi atas surat terbaru dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump, menurut seorang pejabat militer senior Iran.

Bulan lalu, Trump mengirim surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan bahwa Iran memiliki waktu dua bulan untuk menyepakati perjanjian nuklir baru atau menghadapi kemungkinan aksi militer. Dalam balasan surat tersebut, Khamenei dengan tegas menyampaikan bahwa Iran “tidak akan memulai perang, tetapi akan merespons setiap ancaman dengan kekuatan penuh,” demikian dilaporkan kantor berita resmi IRNA, mengutip Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri.

“Pemimpin tertinggi telah menetapkan bahwa kami menginginkan perdamaian di kawasan, dan kami tidak mengejar senjata nuklir dalam program nuklir kami, melainkan untuk memenuhi kebutuhan rakyat sendiri,” ujar Bagheri.

Bagheri juga menyebutkan bahwa dalam surat balasan tersebut, Trump diberi tahu bahwa Iran tidak akan mengadakan perundingan langsung dengan pemerintahannya, “namun perundingan tidak langsung bisa diterima.” Teks surat tersebut belum dipublikasikan secara resmi.

Pekan lalu, Trump menyatakan bahwa ia yakin Republik Islam Iran terbuka untuk melakukan negosiasi langsung terkait program nuklirnya, meskipun pihak Iran sebelumnya telah menolak anggapan tersebut. Pada Minggu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi kembali menegaskan posisi Teheran, dengan mengatakan bahwa pembicaraan langsung dengan Washington akan “tidak bermakna,” namun Iran tetap “bersedia menjajaki jalur negosiasi tidak langsung.”

Pada 2018, Trump secara sepihak menarik Amerika Serikat dari perjanjian internasional yang membatasi aktivitas nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi. Sejak kembali menjabat, ia kembali mengusung kampanye “tekanan maksimum” terhadap Teheran, dengan meningkatkan sanksi serta memperingatkan kemungkinan aksi militer jika upaya mencapai kesepakatan baru menemui jalan buntu.

(bbn)

No more pages