Logo Bloomberg Technoz

Proyek Energi Hijau AS Terancam, Anggaran Dipotong Rp149 T

News
05 April 2025 10:20

Donald Trump. (Chip Somodevilla/Getty Images via Bloomberg)
Donald Trump. (Chip Somodevilla/Getty Images via Bloomberg)

Ari Natter - Bloomberg News

Bloomberg, Departemen Energi Amerika Serikat (AS) berencana menutup Office of Clean Energy Demonstrations dan memangkas sekitar US$9 miliar atau setara Rp148 triliun dalam bentuk hibah untuk sejumlah program energi bersih seperti penangkapan karbon, penangkapan udara langsung (direct air capture), tenaga surya, dan hidrogen. Rencana ini tertuang dalam dokumen internal yang diperoleh Bloomberg.

Di bawah rencana tersebut—yang belum bersifat final—jumlah pegawai kantor tersebut akan dikurangi drastis menjadi hanya 35 orang, dari sebelumnya sekitar 250 pegawai sebelum Donald Trump kembali menjabat. Dari total anggaran senilai US$27 miliar, hanya US$10 miliar proyek yang akan dipertahankan dan dialihkan ke divisi lain di dalam Departemen Energi. Di antaranya termasuk US$3 miliar untuk program pusat hidrogen (hydrogen hubs).


Kantor ini sendiri dibentuk pada tahun 2021 melalui undang-undang infrastruktur bipartisan untuk mendemonstrasikan teknologi energi bersih secara nyata. Menurut laporan Axios, keputusan akhir terkait nasib kantor ini bisa diumumkan paling cepat pekan depan.

Departemen Energi belum memberikan tanggapan atas permintaan konfirmasi pada Jumat (04/04/2025) malam.