Dampak gempa juga berpengaruh pada nilai tukar mata uang. Baht Thailand melemah 0,4% terhadap dolar AS, meskipun masih berada dalam kisaran perdagangan pekan ini. Bank sentral Thailand atau Bank of Thailand (BoT) menegaskan bahwa sistem keuangan tetap beroperasi normal, tapi pihaknya terus memantau perkembangan situasi.
Gempa terasa kuat hingga ke kota-kota di utara Thailand, termasuk Chiang Mai. Paetongtarn, yang saat itu sedang berada di Phuket untuk rapat, langsung memerintahkan pembahasan darurat terkait gempa yang menurut saksi mata berlangsung lebih dari satu menit.
Thailand kini tengah mendirikan pusat darurat 24 jam dan mengoordinasikan seluruh lembaga negara untuk merespons bencana ini secepat mungkin, kata Paetongtarn dalam siaran langsung di Facebook.
Wakil Perdana Menteri Thailand Prasert Jantararuangtong juga menyatakan bahwa sistem telekomunikasi di negara itu mengalami gangguan akibat gempa.
"Jalanan dan trotoar tiba-tiba dipenuhi kendaraan dan orang-orang setelah gempa," ujar Mark Smith, pria 65 tahun asal Inggris. "Saya belum bisa keluar dari kota, jadi sekarang saya mencari taksi Grab—entah akan datang atau tidak."
Situasi di Myanmar dan Vietnam
Gempa ini berpusat 16 kilometer barat laut Sagaing, Myanmar, dengan kedalaman 10 kilometer, menurut US Geological Survey (USGS). Guncangan kuat juga terasa di Vietnam dan wilayah utara Thailand, memicu kepanikan dan evakuasi massal.
Myanmar, yang saat ini berada di bawah kendali junta militer dan tengah dilanda perang saudara, mengalami dampak parah akibat gempa ini. Pemerintah militer mengumumkan status darurat di wilayah Mandalay, Naypyidaw, dan beberapa daerah lainnya. Namun, informasi mengenai korban dan kerusakan di negara tersebut masih terbatas akibat kontrol ketat terhadap media.
Sejumlah warga di ibu kota Naypyidaw melaporkan bangunan mengalami retakan parah, sementara di Mandalay beberapa rumah ambruk. Hingga kini, belum ada laporan resmi terkait jumlah korban di Myanmar.
Di Vietnam, Direktur Pusat Peringatan Gempa dan Tsunami di Institut Geofisika, Nguyen Xuan Anh, memperingatkan kemungkinan gempa susulan yang dapat berdampak ke wilayah lain. Meski banyak wilayah di Vietnam merasakan guncangan, pemerintah menyatakan bahwa gempa ini tidak akan menyebabkan kerusakan besar.
Namun, ratusan orang di Hanoi berhamburan keluar dari gedung pencakar langit setelah merasakan getaran. Warga di Distrik Hai Ba Trung melaporkan dua kali guncangan, sementara beberapa orang di Thu Duc, Ho Chi Minh City, menemukan retakan di dinding rumah mereka akibat gempa ini.
(bbn)

































