Logo Bloomberg Technoz

"Begitu sampai pada puncaknya, semua negara cari yang namanya APD, semuanya cari, kita juga cari ke mana-mana, eh ternyata kita sendiri bisa berproduksi dan dikirim ke negara-negara lain, ternyata kita sendiri, saking emang posisinya posisi semuanya bingung," katanya.

Menurut Jokowi, saat puncak pandemi Covid-19 seluruh jajaran bekerja sama. Jokowi mengatakan pemerintah pusat dan daerah bekerja dengan banyak tekanan karena baru kali ini mengatasi pandemi.

"Tetapi manajemen makro dan mikro yang kita lakukan betul-betul sangat efektif, dan saya melihat semuanya kita ini bekerja karena tertekan oleh persoalan, tertekan oleh masalah, itu yang saya tidak lihat sebelum-sebelumnya," ucap Jokowi.

Ilustrasi vaksinasi (Dok Bloomberg/Dimas Ardian)

Dilema Lockdown

Jokowi mengatakan ia sempat ditekan dari berbagai pihak untuk memutuskan apakah Indonesia harus memberlakukan pembatasan sosial secara penuh (lockdown) atau tidak guna menekan penyebaran Covid-19.

Jokowi mulanya menyampaikan bahwa saat itu, 80% menteri menyarankan agar Indonesia lockdown.

"Pada saat memutuskan lockdown atau tidak lockdown, rapat menteri 80 persen, 'Pak, lockdown karena semua negara memang melakukan itu'. Ndak dari DPR, ndak dari partai, semuanya lockdown," kata Jokowi.

"Tekanan-tekanan seperti itu, pada saat mengalami krisis dan kita tidak jernih, kita tergesa-gesa, bisa salah dan bisa keliru," lanjutnya.

Jokowi mengatakan, jika saat itu diputuskan lockdown, kerusuhan bisa saja terjadi. Sebab, rakyat tidak akan bisa mencari nafkah lantaran semua ditutup. Negara juga tidak bisa memberikan bantuan.

"Coba saat itu misalnya kita putuskan lockdown. Hitungan saya, dalam dua atau tiga minggu, rakyat sudah nggak bisa, nggak, memiliki peluang yang kecil untuk mencari nafkah, semuanya ditutup, negara tidak bisa memberikan bantuan kepada rakyat. Apa yang terjadi? Rakyat pasti rusuh, itu yang kita hitung," tuturnya.

Karena itu, kata Jokowi, saat itu dia memutuskan untuk tidak lockdown. Jokowi bahkan bersemadi selama tiga hari untuk memutuskan bahwa Indonesia tidak lockdown.

"Sehingga kita putuskan saat itu tidak lockdown. Saya semadi tiga hari untuk memutuskan apa kita harus lockdown atau tidak. Karena memang betul-betul sangat tidak memiliki pengalaman," ujar Jokowi.

(krz/evs)

No more pages