Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Bersiap Melemah, Pasar Gelisah karena Kebijakan Trump

12 March 2025 06:22

Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)
Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)

Matthew Burgess - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan melemah setelah Wall Street mengalami fluktuasi tajam akibat kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang tidak konsisten, serta pernyataannya yang meremehkan kekhawatiran akan resesi ekonomi.

Kontrak berjangka saham di Australia, Jepang, dan Hong Kong mengindikasikan penurunan pada awal perdagangan Rabu (12/03/2025). Indeks S&P 500 ditutup turun 0,8% setelah sesi perdagangan yang bergejolak. Namun, dana indeks senilai US$600 miliar yang melacak pergerakan S&P 500 justru naik dalam perdagangan larut malam setelah Trump menyatakan bahwa ekonomi AS tidak dalam ancaman resesi, meredakan kegelisahan Wall Street terkait perang dagang yang dipicunya.


"Saya tidak melihat adanya resesi sama sekali. Saya pikir negara ini akan berkembang pesat," ujar Trump di Gedung Putih. Ia menambahkan, "Pasar akan naik dan turun. Tapi yang jelas, kita harus membangun kembali negara ini."

Gedung Putih juga mengonfirmasi bahwa tarif 25% atas baja dan aluminium akan tetap berlaku untuk Kanada dan negara-negara lain, setelah Trump membatalkan ancaman menaikkan bea masuk menjadi 50% untuk logam dari mitra dagang terbesar AS tersebut. Saat ini, indeks S&P 500 tercatat 9,3% di bawah rekor tertingginya. Sementara itu, imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun naik tujuh basis poin menjadi 4,28%, sedangkan indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,4%.