Logo Bloomberg Technoz

Kepemimpinan Uchida sudah diawasi secara ketat sejak November, ketika Nissan melaporkan laba bersih setengah tahun fiskal turun sebesar 94%, bersamaan dengan rencana memangkas 9.000 tenaga kerja dan mengurangi kapasitas produksi sebesar 20%.

Sebulan kemudian, pria berusia 58 tahun ini menandatangani perjanjian merger (bergabung) dengan Honda di bawah satu perusahaan induk, yang akan menciptakan salah satu produsen mobil terbesar di dunia. Hal ini bisa memberi produsen mobil ini peluang untuk melawan raksasa lokal Toyota Motor Corp dan ancaman persaingan baru, seperti dengan BYD Co dari China.

Sayangnya, kesepakatan itu kandas pada Februari lalu lantaran kedua merek lama tersebut, yang jelas berselisih karena ketidakseimbangan kekuatan yang melekat, gagal mencapai kesepakatan dan secara resmi berpisah. 

Penunjukan Espinosa dilakukan bersamaan dengan perombakan manajemen. Guillaume Cartier, yang bergabung dengan Nissan di Prancis sekitar tiga dekade lalu dan menjabat sebagai kepala kinerja, akan punya peran yang yang lebih luas, mencakup pemasaran global dan pengalaman pelanggan.

Eiichi Akashi, wakil presiden divisi perencanaan dan rekayasa komponen kendaraan, akan menggantikan Kunio Nakaguro sebagai kepala teknologi. Teiji Hirata akan bertanggung jawab atas manajemen manufaktur dan rantai pasokan, menggantikan Hideyuki Sakamoto. Jérémie Papin tetap menjabat sebagai kepala keuangan, dan diangkat sebagai pejabat eksekutif.

Espinosa lebih muda daripada mayoritas pejabat eksekutif yang saat ini akan melapor kepadanya. Hal ini mencerminkan bahwa bakat manajerial Espinosa sedang naik daun dalam perusahaan. Namun, ia menerima jabatan itu saat kondisi perusahaan sulit dan tugas paling pentingnya ialah mendapat bantuan untuk produsen mobil tersebut.

Bloomberg melaporkan pada Februari lalu, Nissan tengah mencari mitra baru, idealnya perusahaan dari sektor teknologi yang berbasis di Amerika Serikat (AS).

Kegagalan kesepakatan dengan Honda mungkin membuka kembali pintu bagi Hon Hai Precision Industry Co, produsen iPhone asal Taiwan yang dikenal sebagai Foxconn, tetap berkeinginan memanfaatkan pengalamannya di bidang elektronik untuk mendorongnya masuk ke bisnis manufaktur kendaraan listrik.

(bbn)

No more pages