Harga Minyak Merosot, Pasar Tertekan Deflasi China
News
10 March 2025 08:00

Yongchang Chin - Bloomberg News
Bloomberg, Harga minyak turun mendekati level terendah sejak September setelah data ekonomi yang lemah dari China semakin memperburuk prospek permintaan global.
Harga minyak mentah Brent diperdagangkan di kisaran US$70 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) turun di bawah US$67 setelah mengalami penurunan selama tujuh minggu berturut-turut. Inflasi China tercatat lebih rendah dari perkiraan dan jatuh di bawah nol untuk pertama kalinya dalam 13 bulan, menyoroti tekanan deflasi yang terus berlanjut di negara pengimpor minyak mentah terbesar di dunia.
Penurunan harga minyak disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk meningkatnya ketegangan perang dagang global, rencana OPEC dan sekutunya untuk meningkatkan produksi, serta pembicaraan damai terkait perang Ukraina yang telah berlangsung selama tiga tahun. Kondisi ini mendorong para spekulan untuk memangkas taruhan bullish terhadap Brent dalam jumlah terbesar sejak Juli.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menepis kekhawatiran bahwa kebijakan tarifnya akan menghambat pertumbuhan ekonomi. Dalam wawancara dengan Fox News pada Minggu (09/03/2025), Trump menyebut ekonomi AS tengah mengalami "periode transisi", meskipun ia menghindari prediksi terkait kemungkinan resesi. Di sisi lain, Gubernur bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengakui meningkatnya ketidakpastian dalam prospek ekonomi AS, tetapi menegaskan bahwa bank sentral tidak perlu terburu-buru menurunkan suku bunga.