Logo Bloomberg Technoz

Alasan Tetap Konsolidasi Aset BUMN yang Merugi

Donny menyatakan pihaknya tetap mengkonsolidasikan aset BUMN yang merugi ke Danantara untuk memperkuat kondisi masing-masing BUMN, dan tubuh Danantara itu sendiri.

Iya mengklaim sebelum proses konsolidasi, maka BUMN yang menghasilkan dividen langsung disetorkan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Sehingga, kata Dony, dividen tersebut tidak dapat digunakan untuk ekspansi bisnis maupun memperbaiki kondisi perusahaan yang merugi.

Namun, ketika nanti aset BUMN telah dikonsolidasikan ke Danantara, maka dividen tersebut akan dikelola dan diinvestasikan oleh Danantara. Termasuk untuk ekspansi dan juga perbaikan bisnis.

“Iya dan sebagian ke investasi. Nah ini bisa dibayangkan nanti powernya jadi gede kan. Kalau kita punya dulu Rp320 triliun untung, dividennya umpamakan Rp150 triliun selama ini ke APBN kemudian sekarang diinvestasikan ya, diinvestasikan untuk memperluas lagi kekuatan kita untuk percepatan pembangunan,” ucap Donny.

“Tetapi tentu yang diinvestasikan di sektor-sektor dan juga parameter yang memang memberikan hitungan ekonomis untuk Danantara nya sendiri,”.

Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara, merupakan Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia yang mengelola aset amat besar mencapai Rp14.000 triliun.

Danantara dirancang untuk mengelola aset negara dengan total nilai kekayaan mencapai lebih dari US$900 miliar. Sebagai tahap pertama, modal awal yang dialokasikan untuk Danantara ditaksir sebesar Rp1.000 triliun (mencapai US$61 miliar) yang berasal dari dividen BUMN tahun 2024, serta sebagian dari hasil efisiensi APBN 2025 sejumlah Rp750 triliun yang terdiri dari 3 fase.

(lav)

No more pages