Minyak mentah Kanada merupakan bahan utama di beberapa kilang minyak AS. Beberapa wilayah di negara tersebut bergantung pada bensin dan produk sulingan lainnya dari Kanada.
Hingga Kamis malam, para eksekutif industri minyak masih memilah-milah dokumen dan persyaratan sertifikasi yang diperlukan guna memastikan keringanan pungutan 10% dan 25% pada energi dari Kanada dan Meksiko.
Keputusan Trump juga mendorong beberapa perwakilan industri energi memeriksa jadwal perdagangan dan mengonfirmasi penanganan terhadap sejumlah produk minyak, dengan beberapa pertanyaan yang tersisa tentang pengencer yang digunakan pada aspal kental Kanada untuk transportasi pipa.
Menurut pejabat Gedung Putih yang berbicara pada wartawan dengan syarat anonim, sekitar 62% impor Kanada tidak sesuai dengan USMCA dan akan dikenai tarif berdasarkan data perdagangan terkini, di mana sebagian besar merupakan produk energi.
Namun, pejabat tersebut memperingatkan bahwa persentase tersebut bisa saja turun karena para importir bergegas mematuhi dan mendapat keringanan tarif.
Perbedaannya adalah antara produk yang memenuhi syarat USMCA dan produk yang benar-benar diperdagangkan berdasarkan pakta tersebut. Pengecualian tarif Trump meluas ke kategori yang terakhir.
Misalnya, saat ini, banyak importir minyak yang tidak mau repot-repot mengirim minyak mentah, yang seharusnya memenuhi syarat untuk mendapat preferensi USMCA, melintasi perbatasan berdasarkan aturan perjanjian perdagangan.
Sebaliknya, mereka sering memilih membayar bea masuk kecil yang mereka terima kembali di kilang dalam bentuk kredit, menurut seseorang yang mengetahui praktik tersebut.
Manfaat menghindari tarif 10% sepadan dengan dokumen tambahan untuk membuktikan minyak tersebut berasal dari Amerika Utara. Pengirim minyak mentah bisa menggunakan sertifikat atau asal negara yang diberikan oleh produsen minyak atau melalui beberapa metode lain, seperti bill of lading atau faktur.
(bbn)
































