Bursa Saham China Bangkit di Tengah Respons Terhadap Tarif Trump
News
04 March 2025 13:20

Bloomberg News
Bloomberg, Saham-saham China mulai pulih setelah sempat melemah, seiring para investor mencerna eskalasi ketegangan antara China dan Amerika Serikat menjelang pertemuan politik penting di Beijing pekan ini.
Indeks saham China yang terdaftar di Hong Kong sempat menghapus kerugian setelah sebelumnya turun 0,7% pada sesi pagi. Indeks tersebut sebelumnya anjlok hingga 2,5% di awal perdagangan. Sementara itu, indeks CSI 300 di bursa domestik berhasil memangkas sebagian besar penurunan 0,8%-nya.
Ketegangan meningkat setelah China memberlakukan tarif tambahan terhadap ekspor AS dan memasukkan 10 perusahaan ke dalam daftar entitas yang tidak dapat diandalkan. Langkah ini merupakan respons atas kebijakan pemerintahan Trump yang mengenakan tarif baru terhadap produk-produk China, memperburuk perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia. Pengumuman saling balas ini muncul menjelang pertemuan Kongres Rakyat Nasional (NPC) China yang dimulai pada Rabu (05/03/2025). Para investor kini menanti potensi stimulus yang dapat memperkuat reli pasar saham belakangan ini.
“Tindakan balasan China sebenarnya tidak terlalu agresif—tarif 15% untuk produk pertanian AS, tetapi tidak menyasar sektor teknologi atau otomotif secara luas. Menurut saya, ini menunjukkan bahwa China masih membuka ruang untuk negosiasi,” ujar Billy Leung, analis investasi di Global X ETFs. “Itulah kemungkinan alasan mengapa saham China mulai pulih, bukannya semakin anjlok.”

































