Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Penyebutan dark web makin jamak kita temui pada beberapa tahun terakhir. Dark web bahkan sebagian lagi menamakannya dark net, makin sering terdengar usai kabar error-nya sistem jaringan Bank Syariah Indonesia atau Bank BSI pekan lalu.

Ada pula yang menyebutkan dark web dengan deep web, meskipun penerjemahan ini tidak sepenuhnya tepat. 

Grup ransomware bernama LockBit mengaku menjadi aktor serangan hacking Bank BSI, yang terjadi sejak Senin pekan lalu, 8 Mei 2023. Dalam publikasinya akhir pekan lalu, LockBit mengancam akan membuka seluruh data Bank BSI yang mereka dapat. Dan, benar kejadian. Seluruh data milik perusahaan bisa di akses publik via dark web.

Lalu, apa itu dark web? 

Ilustrasi Dark Web (Dok Pixabay)

Mudahnya, dark web merupakan jaringan situs website seperti yang biasa kita buka namun memiliki limitasi akses. Salah satu cara untuk mengakses dark web via virtual private network (VPN).

Jaringan VPN relatif bisa menembus dark web karena dia akan menyembunyikan alamat IP atau Internet Protocol Address. Dark web memang sulit diakses di jaringan konvensional.

Fungsi penyamaran alamat IP selain untuk menghindari limitasi dari sebuah perusahaan atau negara, juga agar sumber akses kita tidak bisa diketahui siapapun. Bisa dikatakan anonim, sehingga masing-masing user dark web dapat dengan bebas berinteraksi berbagai tema.

Dengan dark web, jalur pengguna tidak bisa terlacak oleh sistem jaringan pencarian internet. Hal ini berkat adanya teknologi enkripsi berlapis, yang disediakan oleh developer dark web.

Karena kebebasan itu pula, hingga dark web identik dengan interaksi pelaku kejahatan atau tempat berkumpulnya para grup ransomware atau grup hacker di seluruh dunia.

Informasi yang lazim ditemui adalah transaksi senjata api, konten bajakan, hingga transaksi kejahatan dunia maya semisal jual beli data rahasia.

Ilustrasi Hacker (Dok. Unsplash)

Meski demikian dark web juga menjadi tempat interaksi non kejahatan, dan masuk dalam rahan deep web. Tempat mengakses informasi yang tidak kita temui di surf web biasa dan bersifat konfidensial. Dan, sudah barang tentu browsernya juga menggunakan mode private.

Bagaimana mengaksesnya?

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, kamu bisa mengakses dark web dengan jalur VPN. Pastikan pula VPN yang kamu pilih juga aman dari penyusupan hacker. Pasalnya dengan mengakses VPN, peluang masuknya pejahat maya untuk ‘nimbrung’ ke jaringan pribadi kita makin besar.

Setelah VPN siap, kamu bisa menggunakan browser khusus seperti Tor Browser, ataupun lainnya. Seperti halnya Chrome, Firefox, atau Opera, namun browser seperti Tor memberi jaminan rasa aman pagi pengguna lewat menu ‘privacy browser’.

Hampir semua ‘privacy browser’ melepas sistem firewall hingga kelancaran mengakses sebuah website didapat. Namun di sisi lain keamanan juga lebih rentan.

(wep/dba)

No more pages