Namun, pernyataan Trump soal penerapan tarif sering kali membingungkan. Pada Rabu (26/02/2025), ia awalnya mengatakan tidak akan menghentikan tarif 25% untuk sebagian besar barang Kanada dan 10% untuk produk energi utama seperti minyak yang rencananya berlaku mulai 4 Maret. Namun kemudian, ia menyebut tarif tersebut akan mulai berlaku pada 2 April.
Belum jelas apakah Trump bermaksud menunda kebijakan ini atau sekadar mencampuradukkan jadwal penerapan tarif Kanada-Meksiko dengan tarif timbal balik untuk negara lain.
Seorang pejabat Gedung Putih kemudian mengklarifikasi bahwa tenggat waktu untuk tarif terhadap Kanada dan Meksiko masih tetap pada 4 Maret. Trump sendiri belum mengambil keputusan apakah akan memberikan penundaan.
Menteri Anand mengatakan pemerintah Kanada sedang bersiap untuk menghadapi segala kemungkinan. “Kami telah mendengar berbagai versi pernyataan dari Gedung Putih, termasuk tanggal penerapan yang berbeda-beda,” ujarnya.
“Pendekatan kami adalah siap menghadapi segala skenario, memperjuangkan kepentingan ekonomi Kanada di setiap kesempatan, dan memastikan ekonomi domestik tetap kuat dengan menghilangkan hambatan perdagangan internal,” tambahnya.
Dalam pertemuannya dengan pejabat AS, Anand menekankan pentingnya hubungan dagang tidak hanya antara Kanada dan AS secara keseluruhan, tetapi juga dengan negara bagian tertentu. Ketika berbicara dengan Senator Tammy Duckworth, misalnya, ia menyoroti miliaran dolar nilai perdagangan Kanada dengan Illinois. Saat bertemu dengan Mike Ezell, perwakilan dari Partai Republik, ia menekankan besarnya impor Kanada dari Mississippi.
Meski kerap muncul wacana bahwa Kanada bisa menjadi negara bagian ke-51 AS, Anand mengatakan tidak ada pejabat AS yang membahas hal tersebut, termasuk Menteri Transportasi AS Sean Duffy. “Kami fokus pada isu-isu substantif,” katanya. Selain membahas perdagangan, Anand dan Duffy juga berdiskusi tentang rantai pasok transportasi serta keselamatan penerbangan, terutama setelah insiden kecelakaan pesawat Delta Air Lines Inc di Bandara Pearson, Toronto.
Selain Anand, Menteri Keamanan Publik Kanada David McGuinty dan Menteri Pertanian Lawrence MacAulay juga berada di Washington pekan ini untuk memperkuat lobi perdagangan.
Pemerintah Perdana Menteri Justin Trudeau telah menyiapkan daftar barang asal AS senilai C$155 miliar yang bisa dikenakan tarif balasan 25% jika diperlukan. Namun, Kanada tetap berpegang pada prinsip bahwa mereka tidak akan memulai perang dagang lebih dulu.
(bbn)




























