Logo Bloomberg Technoz

Tertekan Kenaikan Harga Bahan Bakar, Laba POWR Susut 2% di 2024

Recha Tiara Dermawan
26 February 2025 10:02

Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (7/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (7/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar USD75,34 juta atau setara sekitar Rp1,2 T pada 2024, turun 2,13% secara tahunan (yoy). Penurunan ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban bahan bakar, yang menjadi komponen biaya terbesar dalam operasional.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis, POWR mencatatkan pendapatan sebesar USD547,02 juta, tumbuh 0,17% dibandingkan USD546,08 juta pada 2023. Namun, kenaikan pendapatan tersebut tidak mampu menutup peningkatan beban bahan bakar sebesar 2,12% menjadi USD272,08 juta, khususnya dari penggunaan gas dan batu bara.

Tekanan biaya tersebut menyebabkan laba usaha turun 10,63% menjadi USD111,32 juta, sementara beban lain-lain melonjak 40,22% menjadi USD11,68 juta. Akibatnya, laba sebelum pajak penghasilan tercatat USD103,91 juta, turun 7,45% dari USD112,28 juta pada 2023.


Setelah dikurangi beban pajak penghasilan sebesar USD28,56 juta, laba bersih tahun berjalan POWR menjadi USD75,34 juta, lebih rendah dibandingkan USD76,98 juta pada tahun sebelumnya.

Dari sisi neraca, jumlah ekuitas POWR meningkat tipis 0,56% menjadi USD708,04 juta per 31 Desember 2024. Sementara itu, liabilitas naik menjadi USD628,64 juta, dibandingkan USD620,1 juta pada akhir 2023.