Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebelumnya mengatakan bahwa sekitar 4.000 tentara Korut terbunuh atau terluka di wilayah Kursk. Meski begitu, jumlah tentara tersebut belum bisa diverifikasi.
Pernyataan Korsel muncul setelah seorang tentara yang ditangkap mengatakan dalam wawancara dengan surat kabar Chosun Ilbo bahwa ia ingin mencari suaka di Korsel.
Surat kabar tersebut mengutip pernyataan seorang pejabat Ukraina yang tidak disebutkan identitasnya bahwa hal itu mungkin saja terjadi, tapi bergantung pada pandangan pemerintah Korsel, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Korsel mengatakan telah menyampaikan niatnya pada Ukraina dan mereka akan melanjutkan konsultasi yang diperlukan.
"Mereka tidak boleh dikirim ke tempat yang mengancam adanya penganiayaan," imbuh kementerian tersebut.
Para pejabat tinggi AS dan Rusia bertemu awal pekan ini untuk mendiskusikan penyelesaian perang di Ukraina dan meningkatkan peluang kerja sama yang lebih luas, menunjukkan Presiden Donald Trump ingin memulihkan hubungan yang sudah rusak.
(bbn)
































