Logo Bloomberg Technoz

RI Surplus Neraca Dagang 57 Bulan Berturut, Migas Masih Tekor

Dovana Hasiana
17 February 2025 11:47

Ilustrasi ekspor impor atau ekonomi China. (Bloomberg)
Ilustrasi ekspor impor atau ekonomi China. (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Neraca perdagangan barang Indonesia mencatatkan surplus US3,45 miliar atau naik US$1,45 miliar pada Januari 2025 dalam perhitungan tahunan (year-on-year/yoy), dan meningkat US$1,21 miliar secara bulanan (month-to-month/mtm).

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengklaim surplus neraca perdagangan saat ini tercatat lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya dan periode yang sama tahun lalu.

"Dengan kinerja ekspor impor kali ini, neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 57 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata Amalia dalam Konferensi Pers, Senin (17/2/2025).

Dia menjelaskan surplus pada Januari 2025 ditopang oleh surplus pada komoditas nonmigas, dengan penyumbang utama adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati, serta besi dan baja.

Namun, pada saat yang sama, neraca perdagangan komoditas migas tercatat mengalami defisit sebesar US$1,43 miliar, yaitu dipicu oleh defisit perdagangan untuk komoditas minyak mentah dan hasil minyak.