Logo Bloomberg Technoz

"[Jika terjadi kebocoran data] taruhannya besar.  Dia [pemerintah Indonesia] akan dilihat dunia, gara-gara kita tidak mampu melindungi data-data masyarakat. Artinya apa? investasi di bidang kesehatan, itu [bisa] tidak akan terjadi," tuturnya. 

Menurutnya, risiko reputasi ini dapat merugikan banyak pihak, termasuk regulator, rumah sakit, dan seluruh ekosistem industri kesehatan di Indonesia. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk lebih kritis dalam menjaga data pribadi mereka dan tidak mudah memberikan akses tanpa memahami risiko yang ada.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin paparan soal Program Skrining Gratis di Gedung Kemenkes. (Septiana Ledysia/Bloomberg Technoz)

Sebelumnya, Kemenkes sendiri menyatakan akan memastikan data masyarakat yang sudah mendaftar lewat aplikasi SatuSehat aman.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Aji Muhawarman mengatakan bahwa Kemenkes sudah melakukan kerja sama dengan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) untuk memperkuat keamanan data masyarakat.

"Kita sudah kerjasama sama BSSN untuk perkuat ini. Satu syarat mobile itu punya, dapat ISO untuk pelindungan datanya. Jadi ada dua ISO, artinya sudah memenuhi standar nasional. Terus juga itu pasti kan ada punya PIN juga.Untuk daftar ada OTP-nya ke HP, ke email," kata Aji.

"Artinya pelindungan itu sudah berlapis, Apalagi kalau sudah ISO, itu sudah memenuhi standar. Kalau pun nanti terjadi, itu sudah kita juga punya langkah-langkah untuk investigasi segala macam, pasti ada. Tapi kan kita jaga betul, supaya langkah preventifnya sudah sangat kuat,".

Sekadar catatan, skrining kesehatan gratis akan dilaksanakan secara bertahap. Pada tahap awal, pemeriksaan kesehatan gratis akan dilakukan di puskesmas, dengan target menjangkau 60 juta orang pada 2025. Dalam 5 tahun ke depan, Kemenkes berharap program ini dapat melayani 200 juta warga Indonesia, sebagai bagian dari upaya transformasi layanan kesehatan.

"Pemeriksaan kesehatan gratis harus kita lakukan agar memastikan kita bisa mendeteksi secara lebih dini kalau ada kondisi kesehatan yang menurun dari masyarakat kita. Kondisi kesehatan yang menurun ini harus bisa ditangani cepat sehingga kemungkinan untuk sembuh semakin besar," ujar Juru Bicara Kemenkes, drg. Widyawati.

Selain itu Widyawati juga menjelaskan, "SATUSEHAT" Mobile memudahkan masyarakat untuk nantinya mengakses program pemeriksaan kesehatan gratis.

Setelah mengunduh SATUSEHAT Mobile, masyarakat diminta untuk melengkapi data diri di dalam aplikasi. Data ini akan digunakan sebagai dasar dalam penjadwalan pemeriksaan kesehatan.

(wep)

No more pages