Logo Bloomberg Technoz

“Proyek-proyek yang didukung oleh McGovern-Dole dan Food for Progress membantu memberi makan orang-orang di seluruh dunia sambil memamerkan kemampuan petani AS dan menciptakan permintaan untuk barang-barang pertanian AS,” kata Daniel Whitley, administrator Layanan Pertanian Luar Negeri USDA.

AS memiliki sejarah panjang dengan bantuan pangan, selama bertahun-tahun telah menggunakan surplus pertanian sebagai alat statecraft.

Selama Perang Dunia I, kargo gandum AS menjadi hampir sama pentingnya dalam mendukung tujuan sekutu Eropa yang memerangi Jerman seperti pengiriman senjata dan amunisi. Diplomasi lumbung pangan Amerika juga banyak digunakan untuk menahan penyebaran komunisme.

Sejak saat itu, AS telah kehilangan kekuatan di panggung dunia, dengan Rusia muncul sebagai negara adikuasa gandum global dan Brasil mendominasi pasar jagung dan kedelai. Akibatnya, program bantuan pangan Amerika menjadi kurang penting sebagai alat soft power.

Namun, program-program tersebut merupakan sumber makanan penting bagi negara-negara miskin, dan bisnis yang dapat diandalkan bagi perusahaan-perusahaan seperti Cargill Inc dan Archer-Daniels-Midland Co — beberapa pedagang komoditas pertanian terkemuka dunia yang sering menjual ke FAS di bawah program bantuan.

Pada Jumat, FAS mengeluarkan tender untuk membeli 20.900 metrik ton gandum merah keras dan 14.300 ton gandum musim semi utara di bawah program Food for Progress. Penawar yang menang akan memasok Kolombia, dengan pengiriman komoditas diharapkan antara tanggal 15 dan 25 Maret.

Program bantuan pangan internasional bukan satu-satunya yang terkena dampak. Pada hari Jumat, Asosiasi Kedelai Amerika mendesak pemerintahan Presiden Donald Trump untuk melanjutkan pembayaran bagi petani yang mengadopsi praktik cerdas iklim di bawah program era Biden.

"Proyek-proyek ini merupakan bagian integral dari keberhasilan berkelanjutan industri pertanian dengan memajukan efisiensi," kata Presiden ASA Caleb Ragland dalam sebuah pernyataan.

Penghapusan program hibah merupakan pukulan bagi petani Amerika, yang sebagian besar memilih Trump. Rencananya untuk mengenakan tarif pada Kanada dan Meksiko juga mengancam akan makin merugikan pendapatan bagi petani yang sudah berjuang dengan penurunan pasar.

Dalam sidang Komite Pertanian Senat pada Rabu, Rob Larew, presiden Serikat Petani Nasional, mengatakan bahwa ia telah mendengar dari para produsen "yang tentunya menghadapi banyak ketidakpastian dan banyak pengeluaran yang harus diganti, karena mereka memiliki komitmen dan kontrak untuk kegiatan tertentu dengan USDA." 

Ketidakpastian tentang apakah pembayaran USDA akan "benar-benar terlaksana" menambah tekanan ekonomi di pedesaan, kata Larew.

(bbn)

No more pages